Pagu Dana Desa 2025 untuk Batang Naik Rp 3,8 Miliar, Ini Rinciannya

Pagu Dana Desa 2025 untuk Batang Naik Rp 3,8 Miliar, Ini Rinciannya
DOK Sekretaris Dispermades Batang, Achmad Fathoni
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Di tengah kebijakan efisiensi anggaran akibat terbatasnya ruang fiskal APBN, Kabupaten Batang justru mendapat kabar baik dengan meningkatnya alokasi Dana Desa (DD) tahun 2025. Pemerintah pusat mengalokasikan Rp 224,45 miliar untuk 239 desa di Batang, naik Rp 3,87 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 220,58 miliar.

Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Batang, Akhmad Fathoni, membenarkan kenaikan tersebut.

“Ya, pagu Dana Desa Batang tahun 2025 naik menjadi Rp 224.459.121.000,” ujarnya, Rabu (12/2/2025).

Baca Juga:RSUD Kraton Terima Kunjungan Pemimpin Kongregasi SND Roma, Bahas Aset dan Pembangunan Rumah Sakit BaruPolres Batang Intensifkan Operasi Keselamatan Candi, Fokus pada Angkutan Umum

Desa dengan Alokasi Terbesar dan Terkecil

Dari ratusan desa penerima, Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, mendapat alokasi terbesar, yaitu Rp 1,61 miliar. Disusul Desa Depok, Kecamatan Kandeman, sebesar Rp 1,58 miliar, dan Desa Kluwih, Kecamatan Bandar, yang menerima Rp 1,49 miliar.

Sementara itu, desa dengan alokasi terkecil adalah Desa Kalitengah, Kecamatan Blado, yang hanya mendapatkan Rp 621,79 juta.

Prioritas Penggunaan Dana Desa 2025

Fathoni menjelaskan bahwa pemanfaatan Dana Desa tahun 2025 akan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 108 Tahun 2024. Enam prioritas utama dalam penggunaan dana ini meliputi:

  1. Penanganan kemiskinan ekstrem, termasuk BLT Desa, dengan alokasi maksimal 15 persen dari total DD.
  2. Penguatan desa adaptif terhadap perubahan iklim untuk mengantisipasi dampak lingkungan.Peningkatan layanan kesehatan desa, termasuk program pencegahan stunting.
  3. Dukungan terhadap ketahanan pangan desa melalui program pertanian dan perikanan berkelanjutan.
  4. Pengembangan potensi dan keunggulan desa guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
  5. Pemanfaatan teknologi dan implementasi desa digital, serta pembangunan berbasis padat karya tunai dengan penggunaan bahan baku lokal.

Dengan meningkatnya anggaran ini, Fathoni berharap program-program Dana Desa dapat semakin memberikan dampak positif bagi masyarakat desa.

“Dana Desa ini diharapkan bisa benar-benar meningkatkan kesejahteraan warga dan mempercepat pembangunan desa,” tandasnya.

0 Komentar