Keunggulan lain dari paving block buatan Sukimin adalah proses produksinya yang tidak menghasilkan asap, sehingga lebih ramah lingkungan dibanding metode pembakaran sampah plastik pada umumnya. Selain itu, paving ini tidak menimbulkan bau dan tidak berjamur, karena sampah plastik yang digunakan telah melalui proses pemilahan, seperti plastik bungkus mie instan, sabun cuci piring, dan plastik dengan struktur lebih longgar.
“Dari segi ukuran, paving block ini sama seperti paving konvensional, yaitu dalam 1 meter persegi berisi 28 paving segi enam atau 50 batako. Harganya memang sedikit lebih mahal, yakni Rp112 ribu per meter persegi, tetapi manfaatnya bagi lingkungan sangat besar. Kami berharap Pemkot Pekalongan bisa menjadikan paving buatan Pak Sukimin sebagai percontohan dalam upaya penanggulangan sampah plastik,” pungkas Mahfud.
Dengan inovasi ini, Sukimin tidak hanya membantu mengurangi limbah plastik, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru serta berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.