PT Jasa Raharja Teken Kerja Sama Strategis dengan UGM

PT Jasa Raharja Teken Kerja Sama Strategis dengan UGM
KERJA SAMA - PT Jasa Raharja menjalin kerja sama dengan UGM.
0 Komentar

“Angka fatalitas dari 2023 ke 2024 turun menjadi 26.000, berarti ada 4.000 yang terselamatkan. Tapi ini tidak signifikan dengan apa yang dilakukan oleh Jepang. Jepang itu dari tahun ‘70-an sudah ribut ketika jumlah korban meninggalnya 16.765. Kalau dicek bulan Oktober 2024, korban meninggal dunia di Jepang hanya 2.618. Jadi penurunannya sangat signifikan. Nah kami belajar dari situ. Kami berpikir bahwa keselamatan itu melibatkan banyak pihak dan pasti melibatkan akademisi,” jelasnya.

Bagi Rivan, melakukan kerja sama dengan UGM merupakan amanah PT Jasa Raharja yang sangat ia syukuri sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

“Orientasinya adalah kami hadir mewakili negara. Mudah-mudahan ini akan berbeda dan kami akan terbuka. Kerja sama ini tidak hanya untuk mahasiswa saja, tapi dengan akademisi juga bisa kita lakukan. Semoga ini akan terus membawa sesuatu yang baik.”

Baca Juga:PT Jasa Raharja Gelar Aksi Ramadan 2025 di Yogyakarta, Ajak Insan Jasa Raharja Lebih AdaptifBPJS Ketenagakerjaan Pekalongan Sosialisasikan New E-PLKK dan Evaluasi PLKK Tahun 2025

Sementara itu, Rektor UGM Ova Emilia menyampaikan apresiasinya terhadap perluasan peran PT Jasa Raharja yang kini juga terlibat dalam promosi dan pencegahan kecelakaan.

“Kami sangat mengapresiasi bahwa PT Jasa Raharja kini misinya diperluas, kehadirannya tidak hanya di ujung tetapi juga sampai ke promosi dan prevensi. Ini sejalan dengan misi kami untuk membangun healthy campus. Salah satu upayanya adalah safety campaign, yang merupakan komponen penting yang perlu kami jalankan. Saya sangat berharap bisa memperluas keterlibatan dari PT Jasa Raharja untuk mendukung kegiatan-kegiatan di UGM,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Dekan Fakultas Teknik UGM Selo menyampaikan masukannya agar PT Jasa Raharja dapat membantu menjadikan UGM sebagai kawasan kampus yang tertib berlalu lintas, sehingga dapat membentuk kebiasaan dan perilaku mahasiswa.

“UGM menerima 13.000 mahasiswa baru setiap tahun. Kita bayangkan kalau mahasiswa UGM ini bisa dibentuk perilakunya tentang keselamatan berkendaraan di lingkungan UGM. Selama 4 tahun mahasiswa masuk suatu area yang semua tertib, penuh dengan rambu-rambu lalu lintas, perilaku itu akan terbawa sampai setelah lulus. Jika memungkinkan PT Jasa Raharja untuk support mengembangkan lingkungan kampus yang mampu membantu perilaku ini akan baik sekali,” ungkapnya.

0 Komentar