RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) menghadirkan program layanan administrasi kependudukan khusus bagi korban bencana atau yang disebut “Pak Bana”. Program ini diluncurkan pada Sabtu, 8 Maret 2025, di Balai Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, sebagai upaya membantu warga yang kehilangan dokumen kependudukan akibat banjir bandang pada 20 Januari 2025.
Bantu Pemulihan Administrasi Kependudukan Pasca Bencana
Kepala Disdukcapil Kendal, Ratna Mustikaningsih, menyampaikan bahwa “Pak Bana” dirancang untuk mempermudah masyarakat terdampak bencana dalam mengurus kembali dokumen penting yang hilang atau rusak, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan Akta Kelahiran.
“Program ini hadir sebagai solusi cepat dan tepat bagi korban bencana. Kami ingin memastikan bahwa meskipun dalam kondisi sulit, masyarakat tetap bisa mendapatkan hak administratif mereka dengan mudah,” ujar Ratna.
Baca Juga:Kasus TBC pada Bayi di Batang Meningkat, Dinkes Ingatkan Bahaya Cium BayiKampung Bugisan Kini Lebih Tertata, 237 Warga Terima Sertifikat Konsolidasi Tanah
Dalam pelaksanaannya, Disdukcapil memberikan layanan penerbitan ulang dokumen kependudukan tanpa biaya tambahan. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan administrasi masyarakat yang terdampak dan mengurangi beban mereka dalam mengurus dokumen kependudukan.
Ratusan Dokumen Diterbitkan untuk Warga TerdampakDalam kegiatan ini, Disdukcapil Kendal melayani:
- Desa Kebonharjo: 53 Kartu Keluarga (KK), 12 KTP, 83 Akta Kelahiran, dan 7 Akta Kematian.
- Desa Lanji: 79 KK, 10 KTP, dan 55 Akta Kelahiran.
Selain itu, layanan penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA) juga diberikan kepada anak-anak yang terdampak bencana.
Bupati Kendal: Pemerintah Harus Hadir untuk Warga
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, yang turut hadir dalam peluncuran program ini menyatakan bahwa “Pak Bana” adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam membantu masyarakat pasca bencana.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat terdampak bencana tidak mengalami kesulitan dalam mengurus administrasi kependudukan mereka. Pemerintah harus hadir untuk membantu warga mendapatkan kembali dokumen-dokumen yang hilang,” tegasnya.
Selain pelayanan administrasi kependudukan, Bupati Tika juga meninjau kegiatan pelayanan kesehatan gratis yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Islam Muhammadiyah bagi warga Desa Kebonharjo.
Program “Pak Bana” diharapkan dapat terus berjalan dan menjadi solusi bagi korban bencana yang mengalami kehilangan dokumen kependudukan. Dengan demikian, masyarakat tetap dapat menjalankan aktivitas administratif mereka tanpa hambatan.