RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Penyakit Tuberkulosis (TBC) masih menjadi ancaman kesehatan di Kabupaten Batang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Batang mencatat tiga kecamatan dengan angka kasus tertinggi, yakni Kecamatan Batang, Kecamatan Bandar, dan Kecamatan Bawang. Masyarakat pun diminta lebih waspada serta segera memeriksakan diri jika mengalami gejala TBC.
Kepala Seksi P2PM Dinas Kesehatan Batang, Muhammad Wahyudi Agustiana, mengungkapkan bahwa Kecamatan Batang mencatat 130 kasus, disusul Kecamatan Bandar dengan 92 kasus, dan Kecamatan Bawang sebanyak 80 kasus. Tingginya angka tersebut menunjukkan bahwa TBC masih menjadi masalah kesehatan serius yang perlu ditangani secara masif.
“Kenapa susah dikendalikan? Karena perilaku masyarakat yang tidak sehat,” ujar Wahyudi, Sabtu (9/3/2025).
Baca Juga:Kapolres Kendal Pimpin Apel Patroli Ngabuburit, Bagikan Takjil untuk PengendaraSelama Ramadan, Menu Makan Bergizi (MBG) Diganti Snack Bernutrisi
Mobilitas Penduduk dan Pola Hidup Tidak Sehat Jadi Penyebab
Menurut Wahyudi, mobilitas penduduk yang tinggi menjadi salah satu faktor utama penyebaran TBC di tiga kecamatan tersebut. Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat serta kondisi lingkungan yang kurang mendukung, seperti ventilasi rumah yang buruk, turut mempercepat penularan penyakit ini.
Di Kecamatan Batang, kasus tersebar di empat puskesmas, dengan Puskesmas Batang 2 mencatat jumlah pasien tertinggi. Sementara di Kecamatan Bandar, mayoritas kasus berada di Puskesmas Bandar 1. Adapun di Kecamatan Bawang, seluruh kasus tercatat di satu puskesmas utama.
Dinkes Batang Perkuat Deteksi Dini dan Pengobatan
Sebagai langkah penanganan, Dinas Kesehatan Batang semakin gencar melakukan deteksi dini dan pengobatan TBC, terutama di daerah dengan angka kasus tinggi. Program screening massal dilakukan untuk memastikan penderita mendapatkan pengobatan yang tepat serta mencegah penyebaran lebih luas.
Selain itu, edukasi terkait pencegahan TBC terus digalakkan guna meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pola hidup sehat dan cara menghindari penularan penyakit ini.
Kepala Bidang P2P Dinkes Batang, Dirgahayu, menegaskan bahwa mendata sebanyak mungkin penderita sebelum memberikan pengobatan merupakan langkah paling efektif untuk menekan angka TBC.
“Cara untuk mengatasi dan menekan angka TBC ini dengan mendata sebanyak-banyaknya, baru mengobatinya. Tahun 2025, kami telah mencatat 235 penderita baru atau 12,8 persen, sementara targetnya 90 persen dari 1.827 penderita,” jelasnya.