Cegah Stunting Sejak Dini, TPK Kota Pekalongan Dampingi Ribuan Keluarga

Cegah Stunting Sejak Dini, TPK Kota Pekalongan Dampingi Ribuan Keluarga
ISTIMEWA Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Upaya percepatan penurunan stunting terus diperkuat dengan kolaborasi berbagai pihak. Di tingkat manajerial, peran ini dijalankan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), sementara di lapangan, Tim Pendamping Keluarga (TPK) menjadi garda terdepan dalam memberikan pendampingan langsung kepada kelompok sasaran utama.

Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalongan, Yos Rosidi, mengungkapkan bahwa sejak dibentuk pada 2021, sebanyak 236 tim TPK telah aktif di lapangan. Setiap tim terdiri dari tiga kader, yakni kader kesehatan, kader Keluarga Berencana (KB), dan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), yang bertugas mendampingi kelompok rentan seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, bayi di bawah dua tahun (baduta), dan balita.

Fokus Pendampingan: Cegah Stunting dari Hulu

Pendampingan yang dilakukan TPK berorientasi pada pencegahan sejak dini dengan menitikberatkan intervensi pada calon pengantin dan ibu hamil.

Baca Juga:Polres Pekalongan Bongkar Penyalahgunaan BBM Bersubsidi, Dua Pelaku DiamankanFestival Balon Tambat 2025 di Pekalongan, Tradisi Lebaran Makin Meriah dan Aman

“Kami menitikberatkan pendampingan pada calon pengantin dan ibu hamil agar permasalahan gizi serta kesehatan anak bisa dicegah sejak awal,” ujar Yos dalam kegiatan Rembuk Stunting baru-baru ini.

Menurutnya, pendekatan ini lebih efektif dibandingkan hanya menangani kasus stunting yang sudah terjadi. Dengan strategi dari hulu, risiko bayi mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi dapat ditekan sejak masa kehamilan.

Puluhan Ribu Keluarga Telah Didampingi

Selama tahun 2024, TPK telah melakukan 65.218 sesi pendampingan dengan rincian:✔ 2,2% kepada calon pengantin✔ 17,1% kepada ibu hamil✔ 13,9% kepada ibu pasca melahirkan✔ 48% kepada bayi di bawah dua tahun (baduta)✔ 28,7% kepada balita

Dengan angka pendampingan yang terus meningkat, Yos berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan ibu dan anak semakin tinggi. Program ini menjadi salah satu langkah konkret untuk menurunkan angka stunting sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga di Kota Pekalongan.

0 Komentar