Kendal Sharia Fashion Week 2025 Sukses Digelar, Jadi Momentum Kebangkitan Fesyen Muslim

Kendal Sharia Fashion Week 2025 Sukses Digelar, Jadi Momentum Kebangkitan Fesyen Muslim
ACHMAD ZAENURI KENDAL SHARIA FASHION WEEK - Kendal Sharia Fashion Week 2025 di halaman Perpusda Kendal.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Gelaran perdana Kendal Sharia Fashion Week (KSFW) 2025 di pelataran Perpustakaan Daerah Kendal, Sabtu (22/3/2025), menuai apresiasi dari berbagai pihak. Acara ini tidak hanya menjadi ajang kreatif di bidang fesyen syariah, tetapi juga mendorong desainer muda Kendal untuk lebih dikenal di tingkat nasional.

Meski event serupa pernah diadakan pada 2016, kali ini KSFW 2025 hadir dengan konsep lebih matang dan berkolaborasi dengan Jenama Fashion Design by Ayu, Komite Ekonomi Kreatif (Koekraf) Kendal, serta Masa Muda Cerah sebagai penyelenggara acara.

Founder KSFW, Diah Ayu, menegaskan bahwa fesyen muslim memiliki pangsa pasar besar secara global, sehingga keberadaan desainer lokal sangat strategis.

Baca Juga:Pekalongan Tetapkan Status Darurat Sampah Selama 6 Bulan, Ini Dampaknya bagi WargaKasus Pengeroyokan di Pekalongan Berujung Dugaan Pemerasan, Begini Klarifikasinya

“Fesyen muslim menguasai 30% pasar ekonomi fesyen dunia. Oleh karena itu, kehadiran KSFW 2025 mendapat dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan,” ujar Diah.

Bahkan, Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, memberikan dukungan penuh agar KSFW menjadi agenda tahunan yang bisa masuk dalam kalender event nasional maupun internasional.

Dukungan Pemerintah dan Akademisi

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, turut mengapresiasi event ini yang dianggap mampu mengangkat potensi desainer muda Kendal agar lebih dikenal luas.

“KSFW 2025 ini masih didanai secara mandiri oleh Mbak Ayu. Insya Allah, ke depan Pemkab Kendal akan ikut mendukung,” ujarnya.

Sementara itu, Guru Besar Antropologi Universitas Diponegoro (Undip), Prof. Mujahirin Thohir, menyoroti dua aspek utama dalam penyelenggaraan KSFW, yaitu keamanan ekonomi (safety) dan martabat masyarakat (dignity).

“Kendal dikenal sebagai kota santri, sehingga event ini mencerminkan identitas budaya dan ekonomi masyarakat Kendal. Ini juga sekaligus mendorong industri fesyen muslim berkembang lebih luas,” jelas Prof. Mujahirin.

Dukungan dari Tokoh Fesyen Nasional

Desainer ternama yang juga anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena, turut hadir dalam KSFW 2025. Ia menekankan pentingnya legalitas agar acara ini bisa berkelanjutan.

Baca Juga:Jelang Lebaran, Pemkab Kendal Intensifkan Pasar Murah untuk Stabilkan Harga BapoktingPemkot Pekalongan Percepat Operasional TPST Kertoharjo, Angkut Sampah di Jalan Protokol

“Segera daftarkan nama Kendal Sharia Fashion Week agar bisa menjadi event tahunan yang lebih besar ke depannya,” kata Samuel Wattimena.

Selain itu, budayawan Paox Iben Mudhaffar menyoroti sejarah panjang industri tekstil di Kendal, mulai dari kejayaan Texmaco pada 1980-an hingga Kaliwungu sebagai sentra batik pada 1950-an.

0 Komentar