“Jadi ketika ia mengambil sampah kemudian langsung melakukan pemilahan di TPS-3R, sehingga, bisa dikelompokkan antara sampah organik dan non organik,”ungkap Wismo.
Ia menegaskan, masyarakat bisa ikut andil di dalam pengelolaan sampah. Saat ini pihaknya tengah melaksanakan pendataan kelurahan yang sudah memiliki TPS-3R.
“Inilah yang harus dioptimalkan agar di TPS-3R juga dilengkapi alat pemilah sampah yang bisa dilakukan secara relatif cepat sehingga tidak menghambat proses pemilahan sampah secara manual oleh petugas sampah. Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos dan sampah anorganik bisa diolah menjadi barang bernilai jual tinggi. Kami berharap, RT/RW bisa menjadi penyambung lidah dan motor penggerak di masyarakat untuk penanganan sampah,”pungkasnya. (dur)