RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan terus bergerak cepat dalam menanggulangi kasus stunting melalui pendampingan intensif dan deteksi dini. Langkah konkret dilakukan dengan kunjungan langsung Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, ke rumah warga di Kelurahan Noyontaansari yang anaknya terindikasi stunting, belum lama ini. Kunjungan ini sekaligus sebagai bentuk kepedulian dan komitmen Pemkot terhadap masa depan generasi muda.
“Kami ingin memastikan anak-anak yang mengalami stunting mendapatkan perhatian dan intervensi sejak dini. Karena masih dalam usia pertumbuhan, kondisi stunting ini masih bisa diperbaiki. Maka dari itu, kami berikan bantuan pangan bergizi dan susu agar berat serta tinggi badan anak meningkat,” jelas Balgis Diab dalam keterangannya.
Dalam kunjungan tersebut, Balgis turut didampingi Kepala Dinas Kesehatan Slamet Budiyanto, Kepala Dinsos-P2KB Yos Rosidi, serta Camat Pekalongan Timur, Darminto.
Baca Juga:Warga Empat Desa di Weleri Desak Stop Lalu Lalang Dumptruck Stockpile: Jalan Rusak dan Debu Tak Kunjung UsaiBalgis Ajak Masyarakat Pekalongan Mulai dari Rumah, Pilah Sampah untuk Kota Bersih
Balgis menekankan pentingnya sinergi berbagai pihak, mulai dari Dinsos-P2KB, Dinas Kesehatan, Program Keluarga Harapan (PKH), hingga Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk mempercepat penanganan kasus stunting. Ia juga mengajak masyarakat aktif melaporkan bila di sekitar mereka terdapat anak yang diduga mengalami stunting.
“Kalau ada tetangga atau saudara yang anaknya terlihat tidak tumbuh sesuai usia, segera laporkan ke instansi terkait. Pemerintah siap hadir dan menangani bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Pekalongan Timur, Darminto, menjelaskan bahwa anak yang dikunjungi merupakan salah satu kasus stunting prioritas karena memiliki riwayat lahir prematur dan saat ini baru berusia 6 bulan.
“Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak agar anak-anak stunting mendapatkan asupan gizi yang cukup. Bantuan seperti susu kedelai dan sembako kami salurkan secara bertahap,” jelas Darminto.
Berdasarkan data per Februari 2025, tercatat 313 anak di Kecamatan Pekalongan Timur terindikasi stunting. Namun, angka tersebut masih memerlukan verifikasi lanjutan karena sebagian besar kemungkinan disebabkan oleh faktor lain seperti penyakit bawaan.
Dalam rangka memperkuat program penanganan, Pemkot juga menggandeng sektor swasta melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu 10 anak stunting di setiap kelurahan. Selain itu, Kecamatan Pekalongan Timur meluncurkan program Pak Canting (Bapak Asuh Percepatan Penurunan Angka Stunting) untuk mempercepat intervensi.