Sementara itu, untuk pengelolaan sampah anorganik seperti plastik dan kardus, Rutan Lodji telah menjalin kerja sama dengan mitra pihak ketiga yang secara berkala menampung dan mendaur ulang sampah yang telah dipilah.
Eko berharap langkah pengelolaan sampah yang diterapkan di Rutan Lodji ini dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lain, serta instansi pemerintah dan masyarakat luas, agar turut serta dalam menyelesaikan krisis sampah secara kolektif.
“Pengelolaan sampah tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah. Setiap elemen masyarakat, termasuk lembaga seperti kami, harus ikut ambil bagian. Harapan kami, inisiatif ini bisa memberikan dampak positif bagi pengurangan sampah di Kota Pekalongan,” pungkasnya.