RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN — Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) melaksanakan kegiatan Evaluasi dan Pembinaan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) tahun 2025. Kegiatan tersebut digelar di Ruang Buketan, Kantor Sekretariat Daerah Kota Pekalongan, Selasa, 29 April 2025.
Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi, menyampaikan bahwa program Kampung KB memiliki peran sentral dalam upaya membangun keluarga yang tangguh serta menciptakan keseimbangan pertumbuhan penduduk di wilayah perkotaan.
“Pertumbuhan penduduk yang seimbang artinya tidak terjadi lonjakan maupun penurunan ekstrem jumlah penduduk. Kita perlu mengantisipasi seperti yang terjadi di beberapa negara yang mengalami penurunan jumlah penduduk akibat rendahnya tingkat pernikahan,” ujar Yos dalam sambutannya.
Baca Juga:Wawali Pekalongan Dorong Warga Pilah Sampah dari Rumah, Edukasi Lingkungan Dimulai dari Hal KecilBupati Faiz Targetkan Batang Jadi Kota Kecil Modern, Bersih, dan Tertata dalam 10 Tahun
Menurut Yos, program Kampung KB juga diarahkan untuk memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi di tingkat kelurahan. Kota Pekalongan sendiri telah mencatat capaian positif, antara lain melalui keberhasilan Kampung KB Jenggot yang meraih Juara II tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sementara itu, Kampung KB Padukuhan Kraton pernah meraih Juara Harapan.
“Saat ini seluruh 27 kelurahan di Kota Pekalongan telah membentuk Kampung KB. Ini peningkatan signifikan dari sebelumnya hanya 7 kelurahan. Namun, untuk bisa berkompetisi di tingkat provinsi, usia Kampung KB minimal harus sudah tiga tahun sejak dibentuk,” tutur Yos.
Sebagai bagian dari pembinaan lanjutan, Dinsos-P2KB juga mengintegrasikan program Kampung KB dengan Kelurahan Ramah dan Peduli Perempuan dan Anak (KRPPA). Langkah ini sesuai dengan arahan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk meningkatkan sinergi antarprogram pembangunan berbasis masyarakat.
Tak hanya itu, Yos menyampaikan bahwa percepatan penurunan angka stunting juga menjadi agenda penting yang dijalankan bersamaan dengan pembinaan Kampung KB. Program pengasuhan dan intervensi langsung di sejumlah kelurahan berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga 17,86 persen pada 2024.
“Dengan kolaborasi yang terbangun bersama kelurahan, kader, dan mitra program, kami optimistis mampu membentuk keluarga yang berkualitas, memperkuat ketahanan sosial, serta menjaga pertumbuhan penduduk tetap ideal di Kota Pekalongan,” pungkasnya.
Evaluasi ini menjadi bagian penting dari upaya Pemkot Pekalongan untuk mempercepat transformasi sosial melalui penguatan komunitas berbasis keluarga dan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.