RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Kabupaten Kendal menyatakan sikap tegas terhadap praktik premanisme dan aksi tawuran yang marak terjadi belakangan ini. Organisasi masyarakat tersebut berkomitmen untuk mendukung langkah TNI dan Polri dalam menjaga ketertiban umum serta siap menjatuhkan sanksi tegas terhadap anggotanya yang terbukti melanggar hukum.
Ketua DPC GRIB Jaya Kendal, Agus Siswanto, menegaskan bahwa GRIB hadir bukan untuk menunjukkan kekuatan, melainkan sebagai mitra masyarakat dalam penegakan hukum dan perlindungan terhadap warga kecil yang tertindas.
“Kami bukan ormas yang ingin menakut-nakuti masyarakat. Kami berdiri untuk membantu rakyat, khususnya dalam hal pendampingan hukum dan menyuarakan keadilan bagi mereka yang tertindas,” ujar Agus dalam acara halalbihalal dan santunan anak yatim di Desa Penjalin, Kecamatan Brangsong, Kendal, Minggu, 4 Mei 2025.
Baca Juga:Persibat Batang Tumbangkan Harin FC 3-2, Lolos Dramatis ke 16 Besar Liga 4 Nasional 2025Pemkot Pekalongan Targetkan Indeks SPBE Capai Predikat Memuaskan pada 2025, Ini Strateginya!
Menurut Agus, GRIB Kendal tidak akan memberikan toleransi kepada anggotanya yang berperilaku menyimpang, termasuk terlibat dalam tindak kriminal ataupun mengatasnamakan organisasi untuk kepentingan pribadi. Ia menegaskan, pelanggaran akan dikenai sanksi tegas hingga pencabutan keanggotaan.
“Anggota GRIB harus menjaga integritas organisasi dan nama baik Ketua Umum GRIB Jaya. Siapa pun yang menyalahgunakan nama GRIB akan kami tindak tegas. Bahkan bisa langsung dicabut keanggotaannya,” kata Agus.
Kegiatan halalbihalal yang digelar ini merupakan yang pertama kalinya diadakan oleh GRIB Jaya Kendal. Selain menjadi ajang silaturahmi, acara ini juga dijadikan momentum konsolidasi internal guna menyatukan gerak langkah organisasi di bawah satu komando.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, GRIB Jaya Kendal turut membagikan santunan kepada anak-anak yatim di sekitar lokasi kegiatan. Bantuan diberikan dalam bentuk paket sembako dan uang tunai sebagai simbol empati dari organisasi kepada masyarakat.
“Keberadaan GRIB harus bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Jika ada warga yang membutuhkan bantuan atau pendampingan, kami akan hadir dan membantu sebisa mungkin,” ujar Agus mengakhiri.