Angka Kemiskinan Kendal Turun Tipis, Masih di Atas Rata-rata Nasional

Angka Kemiskinan Kendal Turun Tipis, Masih di Atas Rata-rata Nasional
ACHMAD ZAENURI MUSRENBANG - Bupati Tika saat menghadiri kegiatan Musrenbang dan RPJMD Kendal, kemarin di pendopo. Bupati menyoroti soal angka kemiskinan hingga angka lama sekolah saat memaparkan capaian indikator makro daerah.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Pemerintah Kabupaten Kendal terus mengupayakan penanggulangan kemiskinan, meskipun capaian terbaru belum sepenuhnya menggembirakan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kendal, tingkat kemiskinan di wilayah tersebut pada tahun 2024 tercatat sebesar 9,35 persen, turun 0,04 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 9,39 persen.

Penurunan ini diapresiasi oleh Bupati Kendal, Dyah Kartika Permatasari, namun ia menegaskan bahwa angka tersebut masih lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.

“Penurunan angka kemiskinan ini patut kita syukuri. Namun pekerjaan rumah kita masih panjang karena capaian ini belum lebih baik dari angka nasional. Kami akan terus berupaya menekan angka kemiskinan secara lebih signifikan,” ujar Bupati Dyah saat membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan RPJMD Kabupaten Kendal di Pendopo Tumenggung Bahurekso, Rabu (14/5/2025).

Baca Juga:Warga Padukuhan Kraton Ubah Enceng Gondok Jadi Pupuk Kompos untuk Dukung Urban FarmingHarga Hewan Kurban Menjelang Idul Adha 2025 Naik Tajam, Sapi Berat 850 Kg Tembus Rp 40 Juta

Selain isu kemiskinan, Bupati juga memaparkan perkembangan indikator makro lainnya, termasuk tingkat pengangguran terbuka yang menurun menjadi 5,01 persen pada tahun 2024.

Namun, perhatian lebih diarahkan pada sektor pendidikan yang dianggap memerlukan intervensi strategis. Saat ini, rata-rata lama sekolah penduduk Kendal masih 7,74 tahun, setara dengan jenjang kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Maka kualitas dan akses pendidikan akan menjadi program prioritas dalam perencanaan pembangunan ke depan,” tegas Dyah Kartika Permatasari.

Pemerataan Guru Jadi Sorotan, Usulan Disambut Positif

Persoalan pendidikan di Kendal juga turut menjadi perhatian masyarakat. Perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal, Utomo, menyampaikan bahwa rendahnya lama sekolah dan kualitas pendidikan juga disebabkan oleh tidak meratanya distribusi tenaga pendidik, terutama di wilayah desa.

“Banyak guru yang mendapat penempatan di desa malah mengajukan pindah ke kota. Kami mengusulkan agar ada kerja sama dengan perguruan tinggi untuk menyiapkan guru-guru dari desa, agar mereka lebih memiliki komitmen mengajar di tempat asal,” ujarnya.

Usulan tersebut disambut positif oleh Pemerintah Kabupaten Kendal. Pemkab menyatakan bahwa hal ini akan menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan pendidikan ke depan.

Langkah-langkah penanggulangan kemiskinan dan peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian dari strategi pembangunan jangka menengah daerah, sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Kendal.

0 Komentar