Harga Hewan Kurban Menjelang Idul Adha 2025 Naik Tajam, Sapi Berat 850 Kg Tembus Rp 40 Juta

Harga Hewan Kurban Menjelang Idul Adha 2025 Naik Tajam, Sapi Berat 850 Kg Tembus Rp 40 Juta
ACHMAD ZAENURI HARGA NAIK - Menjelang Idul Adha, harga-harga hewan kurban mulai mengalami kenaikan kisaran 20 an persen.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah atau tahun 2025, harga hewan kurban di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mengalami lonjakan signifikan. Kenaikan harga rata-rata mencapai 20 persen dibandingkan tahun lalu, terutama pada jenis sapi.

Edi, seorang pedagang hewan kurban yang membuka lapak di Jalan Soropadan, Desa Lanji, Kecamatan Patebon, menyebutkan bahwa peningkatan harga dipicu oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah naiknya biaya pakan ternak dan ongkos transportasi dari daerah asal hewan.

“Harga hewan qurban tahun ini memang naik. Tapi tetap kami sesuaikan dengan ukuran dan bobotnya. Untuk sapi, harga bervariasi. Yang kecil-kecil mulai dari Rp 23 juta, sedangkan yang besar bisa sampai Rp 40 juta. Beratnya ada yang 400 kilogram sampai 850 kilogram,” jelas Edi saat ditemui pada Selasa (13/5/2025).

Baca Juga:Lahan Tidur Eks Rob Pekalongan Kembali Produktif, Panen Padi Biosalin Bukti Ketahanan Pangan TerwujudPolres Kendal Gencarkan Operasi Anti Premanisme Skala Besar, Sasar Titik Rawan dan Kawasan Industri  

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, menurut Edi, harga sapi dengan ukuran serupa mengalami kenaikan antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta per ekor.

“Permintaan tetap tinggi meski harganya naik. Orang sudah mulai inden sejak awal bulan,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Edi, permintaan hewan kurban sudah berdatangan dari luar daerah seperti Pemalang. Di wilayah tersebut, kata dia, sudah ada sekitar 70 ekor sapi yang dipesan lebih dulu. Sementara di Kendal sendiri, sudah ada sekitar 30 orang yang melakukan pemesanan.

Jaminan Kesehatan Hewan Kurban Jadi Prioritas

Selain memperhatikan harga dan ukuran, Edi menegaskan bahwa seluruh hewan kurban yang dijualnya telah lolos pemeriksaan kesehatan. Hal ini penting agar masyarakat tidak khawatir soal kualitas hewan yang akan disembelih.

“Setiap sapi yang datang ke kandang kami pastikan sudah diperiksa. Dinas peternakan juga rutin datang untuk penyuluhan dan pemeriksaan. Kalau ada yang sakit menjelang hari H, pasti kami ganti dengan yang sehat dengan harga sama,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, memastikan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap kesehatan hewan kurban. Pemantauan dilakukan baik di pasar hewan maupun di kandang penampungan.

“Program vaksinasi hewan ternak tetap berjalan meskipun anggarannya terbatas. Kami prioritaskan pada hewan yang menunjukkan gejala sakit atau yang memerlukan penanganan khusus,” kata Pandu.

0 Komentar