Duel Pelajar SMP Gunakan Sajam di Batang, Dipicu Tantangan di Media Sosial

Duel Pelajar SMP Gunakan Sajam di Batang, Dipicu Tantangan di Media Sosial
DOK. ISTIMEWA MINTAI KETERANGAN - Kapolsek Reban, AKP Mardianta saat meminta keterangan salah seorang pelaku dengan didampingi orang tua dan guru bimbingan konseling sekolah bersangkutan.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Kasus kekerasan antar pelajar kembali mencuat di Kabupaten Batang. Dua remaja yang masih berstatus pelajar terlibat dalam duel satu lawan satu menggunakan senjata tajam, Selasa (13/5/2025) malam, yang mengakibatkan salah satu dari mereka mengalami luka serius dan harus mendapatkan perawatan medis.

Peristiwa itu terjadi di jalan masuk Dukuh Bandung, Desa Sojomerto, Kecamatan Reban. Mirisnya, duel tersebut diduga dipicu oleh tantangan melalui media sosial yang viral di kalangan remaja.

Polisi Amankan Kedua Pelaku

Camat Reban, Sugiharto, membenarkan adanya insiden tersebut dan memastikan bahwa penanganan kasus telah ditangani oleh pihak kepolisian.

Baca Juga:Gerakan Sedekah Sampah Diluncurkan di Medono, Wujud Nyata Menuju Pekalongan Bebas Sampah PlastikPolres Pekalongan Galakkan Kampanye Anti Premanisme, Masyarakat Diminta Rekam dan Lapor ke 110

“Iya benar, kejadian itu sudah ditangani oleh anggota dari Polsek Reban,” ujarnya, Rabu (14/5/2025).

Kapolsek Reban, AKP Mardianta, menjelaskan bahwa kedua remaja yang terlibat telah diamankan. Mereka adalah pelajar kelas 2 SMP Negeri 1 Reban dan seorang alumni SMP Negeri 1 Limpung.

“Dua pelaku kami amankan. Mereka masih usia SMP. Duel dilakukan satu lawan satu, dan keduanya membawa senjata tajam,” kata AKP Mardianta.

Menurutnya, aksi kekerasan ini bermula dari interaksi negatif di media sosial, di mana kedua pelajar yang bahkan belum saling mengenal secara pribadi saling menantang untuk berduel.

“Informasinya mereka saling tantang untuk konten media sosial. Saling komentar, tapi tidak saling kenal sebelumnya,” tambahnya.

Satu Pelajar Luka, Polisi Libatkan Orang Tua dan Sekolah

Akibat duel tersebut, pelajar dari SMP Negeri 1 Reban mengalami luka sobek di dagu dan tangan kiri akibat sabetan sajam. Korban langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan setempat dan telah mendapat tindakan medis berupa jahitan.

Pihak kepolisian telah memanggil orang tua kedua pelaku serta pihak sekolah masing-masing untuk dimintai keterangan. Dengan mempertimbangkan usia mereka yang masih di bawah umur, proses hukum akan disesuaikan dengan pendekatan pembinaan dan edukasi.

Baca Juga:Gagal Lolos ke Liga 3, Manajer Persibat Mundur dan Suporter Ledakkan KekecewaanAngka Kemiskinan Kendal Turun Tipis, Masih di Atas Rata-rata Nasional

“Kedua anak ini sudah kami amankan dan mintai keterangan. Orang tua dan pihak sekolah juga sudah kami panggil,” ujar AKP Mardianta.

Masuk dalam Fokus Operasi Candi 2025

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, menyatakan bahwa kasus ini telah masuk dalam prioritas penanganan Operasi Candi 2025. Kepolisian akan menelusuri lebih lanjut kemungkinan keterlibatan pihak lain serta latar belakang yang melatarbelakangi aksi tersebut.

0 Komentar