SEMARANG – Program Studi Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini melalui program Pengabdian kepada Masyarakat bertema “Edukasi Jam Belajar dan Pengaruhnya terhadap Prestasi dan Karakter Anak.”
Kegiatan ini menyasar anak-anak dari komunitas Rumah Belajar Bermain Inspiratif dan Kreatif (Rubbik School), sebuah sekolah informal yang mendampingi anak-anak marginal di Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, baru-baru ini.
Sebanyak 35 anak usia 7–12 tahun terlibat dalam program ini. Kegiatan ini hadir sebagai respons terhadap berbagai permasalahan, seperti pola belajar yang tidak konsisten, minimnya dukungan belajar di rumah, dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya pengaturan jam belajar secara teratur.
Baca Juga:Peduli Masa Depan Anak Bangsa, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNDIP Beri Edukasi Penanganan PerundunganFakultas Ilmu Kesehatan Unikal Gelar Kegiatan Kolaborasi Bersama UNS dan Dinkes Kota Pekalongan
Tim pengabdian dari Prodi Ekonomi FEB UNDIP yang terdiri dari Dr. Alfa Farah, M.Sc., Fathimah Kurniawati, M.Sc., dan Mayanggita Kirana, M.Sc., mengusung pendekatan edukatif berbasis karakter. Metode yang digunakan bersifat interaktif melalui permainan edukatif (game-based learning).
Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain permainan dengan cup kertas, aktivitas menggambar dan mewarnai sesuai gaya belajar anak, serta mendengarkan dan menceritakan kembali cerita. Aktivitas ini bertujuan untuk melatih anak mengatur waktu belajar, sekaligus menanamkan nilai kedisiplinan dan tanggung jawab sejak dini, khususnya pada fase golden age.
Lebih dari sekadar meningkatkan kapasitas belajar, kegiatan ini juga berperan dalam membentuk kebiasaan positif dan pola pikir konstruktif yang dapat menjadi jalan keluar dari lingkaran kemiskinan.
Sebagai penutup, anak-anak menyusun dan menyepakati jadwal belajar terstruktur yang akan mereka terapkan secara mandiri.
Menariknya, seluruh rangkaian kegiatan ini dilaksanakan tanpa penggunaan gawai. Hal ini bertujuan membiasakan anak belajar dengan lebih fokus, bebas distraksi, serta mendorong interaksi sosial dan kreativitas.
Ibu Eko Srirahayu, founder Rubbik School, menyambut baik kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa meskipun yang terlibat langsung adalah anak-anak, para orang tua juga merasakan dampak positifnya.
“Anak-anak jadi lebih semangat belajar dan mulai bisa membagi waktu mereka dengan lebih baik,” ujarnya.