RADARPEKALONGAN.ID, TALUN – Kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten Pekalongan yang dikenal sebagai Kota Santri. Korbannya adalah seorang siswi kelas 3 SD yang berasal dari Dukuh Bremi, Desa Donowangun, Kecamatan Talun.
“Kasusnya sudah ditangani Polres Pekalongan,” ungkap Kapolsek Talun, Iptu Adhi Agung, saat dikonfirmasi.
Kasus ini sempat viral di media sosial setelah beredarnya video amatir yang memperlihatkan masa mengamankan seorang pria di kawasan Talun, Kabupaten Pekalongan pada Jumat (16/5/2025).
Baca Juga:Penipuan Bermodus Video Deepfake Prabowo-Sri Mulyani Rugikan Puluhan Orang dari Jawa hingga PapuaSebanyak 1.175 Tenaga Honorer Pemkot Pekalongan Ikuti Seleksi PPPK Tahap II, 22 Formasi Masih Kosong
Kanit PPA Satreskrim Polres Pekalongan, Aiptu Anton Purnomo menyebutkan bahwa tersangka berinisial KR (36), merupakan warga Desa Karangsem, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan. Tersangka diketahui adalah teman dari ayah tiri korban.
“Pelaku dan ayahnya kerja konveksi bareng,” kata Anton.
Kronologis kejadian bermula ketika tersangka menginap di rumah temannya (ayah tiri korban). Saat kedua orang tua korban pergi untuk takziyah dan meninggalkan korban sendirian di rumah, tersangka memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan aksi bejatnya.
Korban diketahui mengalami trauma dan mengeluh sakit di bagian tubuhnya. Ketika ditanya oleh neneknya, korban mengaku telah diperlakukan tidak senonoh oleh “om bolone pae” (teman ayahnya).
“Tersangka dijerat Pasal 82 ayat 1 jo 76E Undang-Undang Perlindungan Anak,” tegas Anton.
Berdasarkan undang-undang tersebut, ancaman hukuman yang dihadapi tersangka adalah paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun penjara.