Seragam Sekolah Gratis untuk Siswa Baru SD dan SMP di Batang, UMKM Lokal Jadi Prioritas Pengadaan

Seragam Sekolah Gratis untuk Siswa Baru SD dan SMP di Batang, UMKM Lokal Jadi Prioritas Pengadaan
DOK. Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Menjelang tahun ajaran baru 2025/2026, Pemerintah Kabupaten Batang memastikan program seragam sekolah gratis bagi siswa baru tingkat SD dan SMP negeri segera direalisasikan. Program ini merupakan inisiatif Pemerintah Daerah untuk meringankan beban biaya pendidikan sekaligus memberdayakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, menyampaikan bahwa seragam gratis akan diberikan kepada siswa kelas 1 SD dan kelas 7 SMP. Kebijakan ini dirancang untuk menyasar kebutuhan dasar pendidikan di tengah tekanan ekonomi masyarakat.

“Insya Allah, tahun ini bantuan seragam sudah bisa dilaksanakan untuk siswa kelas satu dan tujuh,” ujar Bambang saat ditemui di Batang, Selasa (20/5/2025).

Baca Juga:Tiga Raperda Strategis Diajukan Pemkot Pekalongan ke DPRD, Bahas RPJMD hingga Ekonomi KreatifBiaya SLF Dinilai Memberatkan, IAI Kendal Desak Pemkab Beri Kebijakan Khusus

Anggaran Rp 4,5 Miliar dari BOSDA

Dalam pelaksanaannya, pengadaan seragam ini didukung oleh anggaran sebesar Rp 4,5 miliar yang bersumber dari Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA). Setiap siswa SD akan memperoleh bantuan senilai Rp 125.000, sedangkan siswa SMP menerima bantuan senilai Rp 150.000.

Seragam yang diberikan mencakup satu stel pakaian sekolah sesuai jenjang pendidikan, yakni seragam merah-putih untuk SD dan biru-putih untuk SMP.

Namun yang menjadi sorotan adalah sistem pengadaan yang tidak dilakukan secara terpusat, melainkan dilaksanakan langsung oleh sekolah masing-masing. Hal ini sesuai arahan Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan, agar pengadaan melibatkan pelaku usaha lokal.

“Penekanan dari Pak Bupati, seragam harus dibuat oleh UMKM setempat. Kalau sekolahnya di Kecamatan Bawang, ya beli dari penjahit di Bawang. Jangan sampai sekolah di Batang tapi belinya di luar daerah,” tegas Bambang.

Dorong Pemerataan Ekonomi Lewat Pendidikan

Selain untuk memenuhi kebutuhan siswa, kebijakan ini juga dirancang sebagai stimulus ekonomi lokal, khususnya bagi UMKM di sektor konveksi. Dengan memberdayakan penjahit dan pengusaha kecil setempat, pemerintah daerah berharap manfaat ekonomi dari program pendidikan ini bisa dirasakan secara lebih merata.

Langkah ini dinilai sebagai bagian dari komitmen Pemkab Batang dalam menciptakan pendidikan yang inklusif, terjangkau, dan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat.

“Ini bukan hanya soal pendidikan. Tapi juga soal strategi pemerataan kesejahteraan,” imbuh Bambang.

0 Komentar