Heboh Kasus Dugaan Keracunan, DPRD Batang Sidak Dapur Makan Bergizi Gratis

  Heboh Kasus Dugaan Keracunan, DPRD Batang Sidak Dapur Makan Bergizi Gratis
DOK. ISTIMEWA SIDAK - DPRD Batang saat sidak langsung ke salah satu vendor program MBG di Jl KH Wahid Hasyim Batang.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa belasan siswa SD di Batang memicu reaksi cepat dari berbagai pihak. Tak terkecuali Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Batang yang langsung bergerak cepat.

Wakil Ketua DPRD Batang, Hj Junaenah, bersama dua pimpinan dewan lainnya, Danang Aji Saputra dan Benni Abidin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu dapur penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berlokasi di Jalan KH Wahid Hasyim, Kecamatan Batang. Sidak ini digelar pada Senin (26/5/2025).

“Kami ingin lihat langsung bagaimana kondisi dapurnya, peralatan masak, serta kebersihannya,” kata Junaenah usai sidak.

Baca Juga:Iduladha Dekat, Dinperpa Pekalongan Perketat Pengawasan Hewan Kurban: Dijamin Sehat dan Aman DikonsumsiPKL Alun-alun Batang Pasrah Akan Ditertibkan Per 1 Juni: Cari Lokasi Baru Demi Bertahan

Dari hasil pantauan, kondisi dapur dinilai sudah cukup higienis. Proses pembersihan alat masak juga sudah mengikuti rekomendasi Dinas Kesehatan, termasuk penggunaan air panas.

Namun, Junaenah tak puas hanya dengan kebersihan. Ia juga menyoroti variasi menu MBG yang disajikan untuk siswa. “Lauk jangan terlalu sering olahan seperti bakso. Lebih baik diperbanyak ikan laut atau daging yang bagus gizinya. Anak-anak juga perlu buah yang disukai,” sarannya, menekankan pentingnya menu yang tak hanya enak, tetapi juga kaya gizi untuk tumbuh kembang anak.

Menanggapi masukan tersebut, Kepala Dapur MBG Batang, Ananta Mahendra, menjelaskan bahwa pihaknya selalu berupaya menyajikan menu bergizi dan bervariasi. “Lauk diganti setiap hari. Tim gizi kami juga aktif memantau, bahkan menu disesuaikan dengan masukan dari sekolah,” ujar Ananta. Ia memastikan aspek higienitas menjadi prioritas utama. “Kita ingin kasih yang terbaik buat anak-anak penerima MBG,” tegasnya.

Sebelumnya, sebanyak 13 siswa dari SDN Proyonanggan 5 dan SDN Proyonanggan 3 mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan diare, setelah menyantap menu MBG pada Senin (14/4/2025) lalu. Saat itu, menu yang disajikan adalah mi goreng, telur dadar, dan sayur.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, membenarkan kejadian tersebut. “Gejala muncul sekitar pukul 09.30 WIB. Laporan masuk dari dua sekolah,” ungkapnya.

Menyikapi insiden ini, Bupati Batang M Faiz Kurniawan langsung bergerak cepat dengan memerintahkan evaluasi menyeluruh terhadap vendor penyedia MBG. “Kalau ada pelanggaran berat, saya minta izinnya langsung dicabut. Harus diganti dengan vendor yang penuhi standar,” tegas Faiz.

0 Komentar