Ingin yang Manis-manis? Cobain Deh 3 Makanan Tradisional Khas Pekalongan Ini

Kue tradisional khas Pekalongan
Kue Adas khas Pekalongan. Screenshot/YouTube.
0 Komentar

Proses pembuatan kue Srintil dimulai dengan mencampurkan bahan-bahan utama seperti tepung beras, gula merah, dan kelapa parut.

Adonan kemudian dibentuk menjadi bulatan kecil dan dilapisi dengan gula merah cair atau dipotong kecil-kecil, kemudian dimasukkan ke dalam adonan tepung beras. Setelah itu, kue Srintil dipanggang hingga matang.

Salah satu ciri khas kue Srintil adalah lapisan gula merah yang menutupi bagian dalam atau tersembunyi di dalamnya. Ketika kue ini dipotong, akan terlihat lapisan gula merah yang lezat dan manis di dalamnya, memberikan sensasi rasa yang istimewa bagi yang menikmatinya.

Baca Juga:Kunci Sehat dan Produktif, Inilah 10 Tips Praktis di Bulan Ramadhan7 Hal Ini Membuat Puasa Ramadhan Menjadi Menyehatkan

Selain gula merah, kue Srintil juga kadang-kadang diberi tambahan bahan lain seperti wijen atau kacang-kacangan untuk memberikan variasi rasa dan tekstur yang lebih beragam.

Kue Srintil sering dihidangkan sebagai hidangan penutup atau camilan di berbagai acara, mulai dari acara keluarga, resepsi pernikahan, hingga acara adat dan upacara keagamaan.

Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut membuatnya cocok dinikmati bersama secangkir teh atau kopi, terutama dalam suasana santai bersama keluarga dan teman-teman.

Meskipun sederhana dalam penyajiannya, kue Srintil memiliki daya tarik tersendiri bagi pecinta kue tradisional. Kelezatan dan keunikan kue ini menjadi salah satu warisan kuliner yang patut dilestarikan dan dijaga keberadaannya dalam kekayaan budaya Indonesia.(*)

0 Komentar