RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Menghadapi angka pengangguran tinggi dan kemiskinan yang masih relatif besar, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) berupaya keras mencari solusi. Mereka menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Komunikasi Jejaring Pelatihan dan Pemagangan dengan Industri Daerah (FKJPPID) di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Selasa (10/6/2025), yang dibuka langsung oleh Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid.
Wali Kota Aaf menegaskan bahwa Dinperinaker, melalui Balai Latihan Kerja (BLK) dan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS), harus terus memberikan pelatihan kerja gratis kepada masyarakat. Ini penting untuk membekali mereka dengan keterampilan baru atau meningkatkan yang sudah dimiliki.
“Pencari kerja pemula sekarang ini sering keluar masuk kerja. Alasannya bisa karena gaji tidak sesuai, tidak sesuai passion, atau cepat bosan. Ini fenomena yang makin sering terjadi. Maka dari itu, penting sekali pelatihan kerja dilakukan secara masif, agar mereka siap dan mampu bertahan di dunia kerja,” ujar Wali Kota Aaf.
Baca Juga:40 Pegawai Banpol PP Non-ASN di Batang Belum Jelas Nasibnya, Menanti Regulasi PPPK Paruh WaktuTekan Fatherless, Pemkot Pekalongan Gencarkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)!
Ia menyebut, meski ekonomi Kota Pekalongan cukup kondusif, sektor industri tetap mengalami tekanan efisiensi yang berdampak pada rekrutmen tenaga kerja. “Kita undang perusahaan-perusahaan di Kota Pekalongan untuk duduk bersama mencari solusi. Pemerintah siap memfasilitasi pelatihan kerja melalui BLK dan LPKS, dan itu Alhamdulillah masih berjalan. Peminatnya banyak, bahkan sampai ada seleksi tertulis karena keterbatasan kuota,” jelasnya.
Wali Kota Aaf juga menyoroti peluang dari industri digital yang sedang menggeliat, termasuk di sektor batik khas Kota Pekalongan, dengan munculnya jenis pekerjaan baru seperti host live TikTok, digital marketer, content creator, dan lainnya. “Ini bisa kita maksimalkan. Kita ingin agar potensi industri digital ini selaras dengan program Pemkot dalam menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, mengungkapkan saat ini ada 26 perusahaan yang telah bergabung dalam FKJPPID. Perusahaan-perusahaan ini sudah membuka kesempatan magang kepada peserta pelatihan berbasis kompetensi dari BLK.
“Kami tawarkan kepada peserta pelatihan untuk ikut magang ke perusahaan mitra. Tapi memang tidak semua peserta berminat untuk magang. Padahal, kalau saat magang kinerjanya bagus, peluang direkrut oleh perusahaan tersebut sangat besar,” terang Betty.