PEKALONGAN.ID,KOTAPEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan mengajak civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi untuk terlibat aktif dalam penanganan masalah sampah yang kian kompleks. Melalui kegiatan Ngobrol Bareng Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan bertema “Peran Akademisi dan Mahasiswa dalam Penanganan dan Pengetahuan Sampah di Kota Pekalongan”, para dosen dan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), UIN Gus Dur, Universitas Pekalongan (Unikal), dan ITS NU duduk bersama mendiskusikan solusi pengelolaan sampah di Guest House, Rabu malam (11/6/2025).
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, menyambut baik forum tersebut dan menyatakan bahwa kolaborasi dengan akademisi sangat diperlukan untuk memperkuat strategi pengelolaan sampah. Ia mengapresiasi berbagai masukan yang diberikan oleh peserta diskusi.
“Pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan perguruan tinggi lokal. Apapun referensinya, kita butuh dari semuanya. Dari warga sudah, dari pemerhati lingkungan sudah, dari IPB juga sudah. Dan kini, kita butuh pandangan dan dukungan dari akademisi di kota kita sendiri,” tegas Aaf, sapaan akrab Wali Kota.
Baca Juga:GOR Jetayu Semarak oleh Lomba Senam Anak: Tumbuhkan Kebiasaan Positif Sejak DiniPemkot Pekalongan Gelar Salat Iduladha 1446 H Penuh Khidmat dan Kebersamaan
Aaf menambahkan, beberapa waktu lalu Unikal telah mengirimkan mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan fokus pada pengelolaan sampah. Menurutnya, keberlanjutan program semacam ini sangat bergantung pada keterlibatan masyarakat secara aktif.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, menyebut diskusi malam itu sebagai forum istimewa yang membuka ruang kontribusi generasi muda dalam isu lingkungan. Ia menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa sebagai agen perubahan.
“Banyak masukan dari akademisi dan mahasiswa, ini bisa membawa perubahan dalam menangani pengelolaan sampah di Kota Pekalongan,” ujar Balgis.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa hasil dari diskusi tersebut tidak akan berhenti di tataran wacana. Pemkot akan mengkaji lebih lanjut dan menyusun langkah kebijakan ke depan.
“Ngobrol bareng ini akan kita evaluasi dan cermati. Ke depan, mungkin akan kita formulasikan bersama Pak Wali Kota dalam bentuk regulasi atau kebijakan,” pungkasnya.
Melalui keterlibatan aktif kalangan akademisi dan mahasiswa, Pemerintah Kota Pekalongan berharap munculnya inovasi dan pendekatan baru dalam pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat. (dur)