RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Hari kedua pendaftaran Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Batang langsung diwarnai persaingan sengit, terutama di jalur prestasi. Kuota domisili di sejumlah sekolah negeri favorit dilaporkan sudah penuh.
SPMB Batang sendiri berlangsung dari 23 hingga 25 Juni 2025. Namun, sejak hari pertama, kursi dari jalur domisili di SMP favorit seperti SMPN 1 dan SMPN 3 Batang sudah tak tersedia.
Kondisi ini memaksa sejumlah orang tua untuk memindahkan pilihan sekolah anaknya ke jalur lain. Sugiarti, warga Kelurahan Proyonanggan Selatan, misalnya, awalnya mendaftar di SMPN 3 Batang. Namun karena kuota domisili habis, ia beralih ke SMPN 1 Batang lewat jalur prestasi.
Baca Juga:Cegah Penyalahgunaan, Kejari Pekalongan Musnahkan Barang Bukti dari 27 Perkara! Soetrisno Bachir dari Pekalongan: Jejak Pengusaha dan Tokoh Politik Nasional
“Nilai anak saya masih mencukupi untuk daftar di jalur prestasi SMPN 1. Tapi kalau di SMPN 3 gak cukup, makanya coba pindah,” ujar Sugiarti, Selasa (24/6/2025).
Ia menyebut sang anak, lulusan SDN Proyonanggan 14, tidak keberatan bersekolah lebih jauh dari rumah selama bisa diterima di sekolah negeri.
Hal serupa dilakukan Rastra, siswa lulusan SD Negeri Denasri Kulon 2. Ia memilih jalur perpindahan tugas atau mutasi orang tua untuk bisa masuk ke SMPN 1 Batang. “Pilih SMPN 1 karena teman-teman saya juga daftar di sini. Jadi bisa bareng,” katanya saat ditemui di lorong sekolah.
Plt Kepala SMPN 1 Batang, Tikwo Hardono, membenarkan bahwa kuota domisili langsung habis pada hari pertama pembukaan. Sedangkan kuota afirmasi dan mutasi justru tidak terisi penuh. “Sisanya otomatis berpindah ke jalur prestasi. Sekarang yang tersisa ya tinggal bersaing lewat jalur itu,” jelas Tikwo.
Ia menambahkan, mekanisme tahun ini dinilai lebih nyaman dibanding sebelumnya. Tidak ada kuota yang terbuang, karena alokasi jalur yang tidak terisi langsung dialihkan ke jalur lain.
Sementara itu, Kepala SMPN 3 Batang, Budiyatmaka, menyebut kondisi serupa juga terjadi di sekolahnya. Kuota jalur domisili yang dialokasikan sebesar 40 persen telah penuh sejak kemarin. “Sisanya ya masuk ke prestasi. Jadi sekarang pendaftar berebut di jalur itu,” ucapnya.
Diketahui, kuota penerimaan siswa di SMP negeri Batang tahun ini mencapai lebih dari 8.000 kursi. Namun, dengan jumlah lulusan SD di atas 10 ribu, tidak semua akan tertampung di SMP negeri. Sebagian besar diperkirakan akan melanjutkan ke sekolah swasta atau jalur pendidikan nonformal seperti paket B.