RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Di tengah gempuran globalisasi, Kabupaten Batang mengambil langkah strategis untuk memperkuat identitas budayanya. Ini diwujudkan melalui peluncuran Pangkur Mulok—Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal—sebuah program inovatif yang bertujuan membentuk karakter anak sejak dini melalui nilai-nilai lokal.
Aula Hotel Dewi Ratih, Kamis (26/6/2025), menjadi saksi penting peluncuran Pangkur Mulok dan Focus Group Discussion (FGD) bahan ajar Bahasa Jawa. Acara ini menandai dimulainya upaya penanaman rasa memiliki terhadap budaya sendiri di benak para pelajar Batang.
Menurut Plt Sekretaris Disdikbud Batang, Yulianto, Pangkur Mulok pada tahap awal akan difokuskan pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Tiga pokok utama yang diperkenalkan meliputi: Budaya dan Lingkungan, Pendidikan Dasar Kewirausahaan, dan Bahasa Jawa—semuanya dikembangkan sesuai kearifan lokal Batang.
Baca Juga:Piala Bupati Kendal U-23 Resmi Bergulir: 20 Tim Kecamatan Berebut Juara, Lahirkan Bibit Unggul Sepak Bola!Satu Suro di Batang Meriah: Ritual Penjamasan Tombak Abirawa Sedot Ribuan Warga, Jaga Tradisi Leluhur!
“Harapannya, anak-anak kita tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga punya kepribadian yang lekat dengan nilai-nilai budaya daerahnya. Karena dari situlah identitas mereka dibentuk,” ujar Yulianto.
Salah satu wujud konkret dari program ini adalah penyusunan dan peluncuran buku “Ngangsu Kawruh Basa Jawa” untuk siswa kelas 4, 5, dan 6. Buku ini tak hanya berisi pelajaran bahasa, tetapi juga mencerminkan adat, tata krama, hingga pandangan hidup masyarakat Batang.
Wakil Bupati Batang, Suyono, dalam sambutannya menekankan agar Pangkur Mulok tidak hanya menjadi dokumen di atas kertas. Ia ingin program ini benar-benar diterapkan, dihidupkan di kelas, dan dirasakan manfaatnya di luar ruang sekolah.
“Muatan Lokal itu jangan cuma diajarkan, tapi harus memberi dampak. Anak-anak harus bisa menerapkan sikap hormat, unggah-ungguh, dan cinta budaya di rumah, di sekolah, dan di lingkungannya,” kata Suyono.
Di tengah transformasi Batang sebagai kawasan industri dan ekonomi baru, inisiatif Pangkur Mulok ini menjadi jangkar budaya yang penting. Ini adalah upaya untuk memastikan generasi muda tidak tercerabut dari akarnya, membentuk generasi yang tak hanya pintar, tetapi juga memahami identitas dan asal-usulnya.
Lewat Pangkur Mulok, sekolah dasar di Batang diharapkan menjadi tempat menanam nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-temurun, membuktikan bahwa membangun masa depan tak harus melupakan masa lalu.