C, sang ibu korban, menceritakan detik-detik mengerikan saat pelaku masuk ke rumah dan memergokinya hendak mencabuli anaknya. “Masuk lewat mana, tidak tahu. Saat itu, suami masih bekerja di Pekalongan, kami tertidur (bersama empat anaknya). Saya terbangun karena ada suara mencurigakan. Ternyata dia (pelaku) sudah di dalam kamar,” ujar C sambil terisak.
Pelaku sempat diusir, namun justru memperkosa C di hadapan keempat anaknya. Kejadian itu terjadi di akhir April, disertai ancaman pembunuhan jika C atau anak-anaknya berani melapor. C sendiri baru tahu anaknya juga menjadi korban pencabulan setelah Mawar bercerita, bahkan setelah kejadian di akhir April, pelaku kembali mencabuli anaknya di minggu pertama Mei.
“Apa yang dialami ke saya, saya simpan sendiri tidak cerita ke suami. Saya takut cerita ke suami. Takut dibunuh dia (pelaku). Namun, ternyata anak saya cerita sudah empat kali,” ungkap C.
Baca Juga:18 Ribu Warga Pekalongan Masih Miskin, Pemkot Genjot Strategi Baru: Libatkan Tokoh Masyarakat & Data Tunggal!Warung Makan di Kedungwuni Pekalongan Ludes Dilalap Api: Diduga Kompor Lupa Dimatikan!
Karena khawatir akan keselamatan istri dan anak-anaknya, Kas memutuskan untuk membawa seluruh keluarganya mengungsi ke tempatnya bekerja, yaitu di kandang ayam yang kebetulan kosong karena ayam-ayam telah memasuki masa panen.
Setelah sebulan bertahan di kandang ayam, keluarga ini akhirnya dievakuasi dan diboyong ke rumah seorang dermawan untuk mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak dan aman. Kasus pemerkosaan dan pencabulan ini baru dilaporkan ke Polres Pemalang pada Jumat (13/6/2025) dengan bantuan seorang pengacara bernama Jimmy Muslimin.