Angin Puting Beliung Terjang Gringsing Batang: 11 Rumah Rusak dan Listrik Padam Total!    

Angin Puting Beliung Terjang Gringsing Batang: 11 Rumah Rusak dan Listrik Padam Total!    
DOK. ISTIMEWA BANTU KORBAN - Petugas TNI Polri dan BPBD saat terjun ke lokasi bencana membantu para korban puting beliung di Dukuh Ringinsari, Desa Surodadi, Kecamatan Gringsing.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG- Bencana angin puting beliung kembali menerjang Kabupaten Batang. Kali ini, amukan angin kencang melanda Dukuh Ringinsari, Desa Surodadi, Kecamatan Gringsing, pada Sabtu (28/6/2025) sore. Hanya dalam hitungan detik, belasan rumah warga rusak, tiang listrik roboh, dan aliran listrik padam total, membuat warga terpaksa hidup dalam kegelapan.

Peristiwa dramatis itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Camat Gringsing, Ridho Kurniawan, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, dari pendataan awal, sebanyak 11 rumah dan warung milik warga terdampak parah.

“Kerusakan paling banyak di bagian atap rumah yang berbahan asbes dan kanopi. Beberapa warung juga alami kerusakan cukup parah,” ujar Ridho Kurniawan. Tiupan angin yang begitu kencang menyebabkan genting beterbangan, kanopi roboh, hingga jaringan listrik terseret pohon tumbang, mengubah desa menjadi gelap gulita.

Baca Juga:Rumah Sakit di Pekalongan: Pilihan Lengkap untuk Layanan Kesehatan Berkualitas Dekat Pantura!SMK Favorit di Pekalongan: Solusi Tepat untuk Siap Kerja dan Kuliah

Beberapa rumah yang terdampak antara lain milik Abdul Muit, Masrokhan, Parlin, hingga Haryanto. Kerugian material ditaksir bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga belasan juta rupiah.

Babinsa Desa Surodadi, Peltu Zaeni, dari Koramil 03/Gringsing Kodim 0736/Batang, segera mendatangi lokasi pasca-kejadian. Ia mengungkapkan bahwa puting beliung hanya berlangsung sekitar 30-40 detik, namun dampaknya cukup membuat warga panik. “Dari hasil pendataan, ada 11 rumah terdampak. Untungnya tidak ada korban jiwa, tapi warga sempat khawatir karena listrik padam akibat tiang roboh tertimpa pohon,” jelasnya.

Zaeni mengimbau warga untuk lebih waspada, terutama di musim pancaroba seperti saat ini. “Kalau ada pohon tinggi di sekitar rumah, lebih baik dipangkas dulu agar tidak membahayakan saat angin kencang datang,” tambahnya.

Kepala Desa Surodadi, Muhlisin, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan dan pengamanan lokasi pasca-bencana. Bersama aparat TNI, Polri, serta relawan desa, warga bergotong royong membersihkan puing dan memperbaiki kerusakan ringan.

“Fokus kami saat ini adalah membantu warga terdampak dan memastikan tidak ada potensi bahaya susulan,” katanya. Muhlisin juga mengimbau warganya untuk tetap siaga, terutama saat mendung pekat terlihat. “Kami khawatir ada angin susulan. Jadi warga kami minta lebih awas dan cepat lapor kalau ada gejala cuaca ekstrem,” tutupnya.

0 Komentar