RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Dalam beberapa hari terakhir, harga beras dan telur di Kabupaten Pekalongan mengalami kenaikan. Lonjakan harga juga terjadi pada beberapa komoditas pertanian lainnya seperti tomat, menambah beban ekonomi masyarakat.
Berdasarkan pantauan, harga beras di tingkat eceran saat ini sudah mencapai Rp14.500 hingga Rp15.000 per kilogram, meningkat dari sebelumnya di kisaran Rp14.000 per kilogram. “Beras masih agak sulit nyarinya, makanya harganya naik,” tutur Dedi, pedagang beras dari Bojong, kemarin.
Menurutnya, kenaikan harga beras ini lantaran belum memasuki musim panen. Usia tanaman padi masih sekitar 1 bulanan, sehingga panen raya diperkirakan sekitar dua bulan lagi. H. Roat, petani dari Desa Kayugeritan, Karanganyar, mengakui kenaikan harga beras dan turut mengeluhkan serangan hama tikus dan sundep yang tengah dihadapi petani. “Beras memang mahal, apalagi ada serangan tikus,” kata dia.
Baca Juga:Polres Pekalongan Kota Kembali Tanam Jagung, Dukung Ketahanan Pangan & Asta Cita Presiden!Hama Tikus & Sundep Resahkan Petani Padi Pekalongan, Khawatir Gagal Panen & Biaya Irigasi Tinggi!
Selain harga beras, harga telur juga mengalami kenaikan, kini di kisaran Rp29.500 per kilogram di tingkat eceran. Meskipun harganya naik, permintaan telur di tengah masyarakat masih cukup tinggi. “Telur naik dari semula Rp28.500 perkilo menjadi Rp29.500 perkilo di warung. Peminatnya masih tinggi meski harganya naik karena paling mudah untuk stok lauk,” kata Dewi, pedagang sembako di Karanganyar.
Beberapa komoditas pertanian lain seperti tomat juga mengalami kenaikan harga. Harga tomat di pasar saat ini mencapai Rp26.000 per kilogram. “Harga tomat memang lagi tinggi. Harga perbutirnya Rp2 ribu. Kalau sekilonya sekitar Rp26 ribu,” terang Edi (35), pedagang sayur keliling asal Doro, kemarin.
Kisut, petani dari Desa Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, mengatakan harga tomat di tingkat petani saat ini di kisaran Rp16.000 hingga Rp17.000 per kilogram untuk kualitas bagus. Menurutnya, kenaikan harga tomat ini karena tanaman tomat saat ini jarang, sehingga stok menipis. “Tanamannya langka dan dipengaruhi pula cuaca ekstrem,” kata dia.