Lalu Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, gedung ini kembali difungsikan sebagai kantor pemerintahan daerah. Dalam periode transisi ini, gedung tersebut mengalami perubahan fungsi beberapa kali. Bahkan sempat digunakan sebagai kantor DPRD dan instansi daerah lainnya.
Perubahan Fungsi menjadi Museum Batik
Pada awal tahun 2000-an, Pemerintah Kota Pekalongan, Paguyuban serta Komunitas setempat dan Kementerian Kebudayaan mulai merintis inisiatif untuk menjadikan kota ini sebagai sentra pelestarian batik nasional dan internasional. Salah satu langkah penting dalam upaya tersebut adalah mengubah bekas kantor pemerintah ini menjadi Museum Batik Pekalongan.
Proses Peresmian:
- Tahun 2006: Dilakukan renovasi dan restorasi gedung oleh Pemkot Pekalongan
- Tanggal 12 Juli 2006: Museum Batik Pekalongan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bertepatan dengan Perayaan Hari Koperasi Nasional ke-59
Perubahan fungsi ini menjadi tonggak sejarah baru, karena gedung tersebut kini menjadi rumah bagi lebih dari 1.200 koleksi batik dari berbagai era dan daerah.
Baca Juga:Beasiswa LPDP Batang Diserbu 2.000 Pendaftar, Pemkab Siapkan Kursus Bahasa Inggris Gratis! Razia Pekat di Bojong Pekalongan: Satpol PP Amankan 4 PSK, Lanjut Tes HIV & Pembinaan!
Gedung Museum Batik Kini: Pusat Edukasi dan Wisata Budaya
Saat ini, Gedung Museum Batik Pekalongan menjadi salah satu destinasi wisata budaya utama di Jawa Tengah. Bangunannya masih mempertahankan bentuk aslinya, namun telah disesuaikan fungsinya menjadi ruang pameran, ruang edukasi, hingga workshop membatik.
Fasilitas Museum:
- Galeri Batik Klasik dan Kontemporer
- Ruang edukasi dan pelatihan membatik
- Koleksi batik dari era kolonial, kemerdekaan, hingga modern
- Dokumentasi batik dari luar negeri seperti Belanda dan Jepang
Gedung ini menjadi simbol transformasi Pekalongan dari kota dagang kolonial menjadi kota budaya dunia.
Peran Gedung Museum Batik dalam Diplomasi Budaya
Sejak ditetapkannya Pekalongan sebagai Kota Kreatif UNESCO dalam bidang Crafts and Folk Arts pada 2014, Gedung Museum Batik menjadi wajah utama diplomasi budaya Indonesia. Setiap tahun, museum ini menerima ribuan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Gedung ini juga sering menjadi lokasi acara:
- Pameran batik nasional dan internasional
- Workshop budaya
- Pertemuan lintas komunitas wastra
- Kegiatan edukatif bagi pelajar dan mahasiswa
Lebih dari Sekadar Bangunan
Sejarah Gedung Museum Batik Pekalongan menunjukkan bahwa sebuah bangunan bisa memiliki banyak “kehidupan”. Dari pusat kekuasaan kolonial, markas militer, kantor pemerintahan, hingga kini menjadi pusat pelestarian budaya bangsa.