Menurut Budi, awalnya pemilik meminta Rp 400 ribu per meter, kemudian turun menjadi Rp 60 ribu per meter. Sementara tim appraisal melalui berbagai pertimbangan dan analisis mengeluarkan angka Rp 29,5 ribu per meter.
“Dalam waktu dekat ini kita akan bahas lagi agar lahan secepatnya. Sedangkan untuk harga bukan tanah musnah sudah ditentukan, dan mereka sudah sepakat,” imbuhnya.