Yos menegaskan, Program GENTING tidak menggunakan dana APBD maupun APBN, melainkan sepenuhnya mengandalkan kontribusi CSR, BUMD, komunitas, dan individu yang peduli terhadap isu stunting. Salah satu bentuk dukungan nyata datang dari CSR Bank Syariah Indonesia (BSI) Pusat, yang membantu 100 anak berisiko stunting di seluruh kelurahan Kota Pekalongan.
Saat ini, prevalensi stunting di Kota Pekalongan masih 19,8 persen, lebih tinggi dari target nasional sebesar 17 persen pada 2025, maupun target lokal sebesar 12 persen pada 2024. “Ini alarm bagi kita semua bahwa tantangan kita masih cukup besar. Maka dari itu, kolaborasi dari semua elemen menjadi kunci menekan angka stunting hingga di bawah rata-rata nasional,” tandas Yos.
Ia berharap, melalui keterlibatan aktif pelaku usaha dan masyarakat dalam Program GENTING, upaya percepatan penurunan stunting bisa berjalan optimal. “Dengan langkah bersama ini, kita menargetkan masa depan yang lebih sehat dan berkualitas bagi seluruh anak-anak di Kota Pekalongan,” pungkasnya.