Canggih! Pasar Banjarsari Pekalongan Kini Dilengkapi Piranti Pencegah Kebakaran Modern & Otomatis!

Canggih! Pasar Banjarsari Pekalongan Kini Dilengkapi Piranti Pencegah Kebakaran Modern & Otomatis!
ISTIMEWA MENINJAU - Wali Kota Pekalongan H Achmad Afzan Arslan Djunaid bersama Kepala OPD terkait dan Forkopimda saat meninjau bangunan Pasar Banjarsari yang telah selesai dibangun, Kamis (17/7/2025).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Belajar dari peristiwa kebakaran hebat yang melanda Pasar Banjarsari pada 2018, Pemerintah Kota Pekalongan kini membangun ulang pasar tersebut dengan fokus utama pada aspek keamanan, khususnya pencegahan dan mitigasi risiko kebakaran. Pasar ini kini siap menjadi pasar rakyat yang aman, modern, dan tertib.

Wali Kota Pekalongan, H Achmad Afzan Arslan Djunaid, saat meninjau progres pembangunan lapak dan jembatan Pasar Banjarsari pada Kamis (17/7/2025), menegaskan bahwa sistem proteksi kebakaran menjadi prioritas sejak tahap perencanaan awal.

“Antisipasi kebakaran sudah dirancang sejak awal. Pipa-pipa air dipasang di seluruh area pasar dan dilengkapi dengan sensor asap otomatis. Harapannya, kejadian tahun 2018 tidak terulang lagi. Tapi tetap, kewaspadaan semua pihak tetap diperlukan,” tegasnya.

Baca Juga:Waspada Beras Oplosan! Disperindagkop Batang Sidak Pasar, Kenali Cirinya Demi Kualitas Terjamin!Miris! Hama Wereng Serang 50 Hektare Padi di Pekalongan, Petani Gagal Panen & Resah!

Aaf juga mengingatkan para pedagang agar tidak menutup kios secara permanen agar sistem deteksi asap dapat bekerja optimal. “Di atas setiap kios dipasang sensor. Karena itu, atap kios sebaiknya ditutup dengan bahan ram atau jaring, bukan tembok permanen,” ujarnya.

Dengan sistem keamanan yang dirancang matang, Pemkot berharap Pasar Banjarsari bisa menjadi percontohan pasar rakyat modern yang aman dari risiko kebakaran serta nyaman bagi pedagang dan pembeli.

Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Supriono, menambahkan bahwa sistem keamanan kebakaran di pasar ini dirancang secara komprehensif. Salah satu strategi utama adalah pembagian pasar menjadi empat blok terpisah untuk membatasi penyebaran api jika terjadi kebakaran.

“Konsep ini lahir dari refleksi atas tragedi Kanjuruhan. Kita sadar betul bahwa keselamatan pengunjung dan pedagang harus diutamakan. Jika ada insiden di satu blok, tidak serta-merta menjalar ke seluruh area,” katanya.

Menurutnya, setiap kios dan ruko juga telah dilengkapi sensor asap yang terhubung dengan sistem penyemprotan otomatis. Bila terdeteksi asap, sistem pemadam langsung aktif tanpa harus menunggu intervensi manual.

“Sensor dipasang di tiap kios. Begitu ada asap, air langsung menyemprot otomatis. Pasar ini juga memiliki sumber air internal berkapasitas 400 meter kubik, jadi petugas tidak perlu lagi membawa air dari luar. Sistem ini sangat ideal untuk merespons kebakaran secara cepat,” tandas Supriono.

0 Komentar