“Tujuan kami adalah mempertemukan para akademisi dan peneliti dari berbagai latar keilmuan dan negara untuk membangun pemahaman baru dari manuskrip sebagai sumber pengetahuan yang relevan untuk masa kini dan masa depan,” terang Isriani.
Tim periset yang tergabung dalam program ini terdiri dari akademisi lintas keilmuan dan institusi, antara lain Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag, Fika Hidayani, M.Hum, Am’mar Abdullah Arfan, M.H, Dr. Rahmat Kamal, M.Pd.I, serta Dicky Rachmat Pauji, M.Hum., Ph.D. Mereka secara aktif melakukan riset interdisipliner terhadap naskah-naskah kuno yang memuat pengetahuan tentang pengobatan tradisional dan dinamika perdagangan rempah di Asia.
Melalui forum ilmiah ini, para peserta diharapkan dapat memperluas wawasan akademik dan membangun kolaborasi lintas negara dalam menghidupkan kembali manuskrip sebagai sumber primer dalam menjawab tantangan masa depan di bidang kesehatan, budaya, dan ilmu pengetahuan. (dur)