Waspada Beras Oplosan! Disperindagkop Batang Sidak Pasar, Kenali Cirinya Demi Kualitas Terjamin!

Waspada Beras Oplosan! Disperindagkop Batang Sidak Pasar, Kenali Cirinya Demi Kualitas Terjamin!
M. DHIA THUFAIL CEK BERAS - Petugas Disperindagkop Batang saat mengecek kualitas beras yang dijual oleh para pedagang di Pasar Batang.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Rumor beras oplosan yang sempat mengemuka di masyarakat membuat Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kabupaten Batang tak tinggal diam. Selain telah dan akan melakukan sidak ke sejumlah pasar, Disperindagkop juga meminta masyarakat untuk lebih waspada dan mengenali ciri beras oplosan.

Gerak cepat sudah dilakukan Disperindagkop dan UKM dengan turun ke lapangan melakukan pemantauan di Pasar Batang, Jumat (18/7/2025). Upaya ini dilakukan guna memastikan beras yang dijual pedagang sesuai kualitas standar. Hasilnya, nihil temuan beras oplosan.

“Selama pemantauan, tidak kami temukan adanya beras oplosan. Para pedagang menjual sesuai kualitasnya, baik yang premium maupun medium,” terang Mursiti, Analis Perdagangan Disperindagkop dan UKM Batang saat ditemui di lokasi.

Baca Juga:Miris! Hama Wereng Serang 50 Hektare Padi di Pekalongan, Petani Gagal Panen & Resah!Pasar Banjarsari Pekalongan Ditargetkan Diresmikan Agustus 2025, Siap Layani Pedagang & Pengunjung!

Meski demikian, ia tetap mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap praktik oplosan yang menyamarkan kualitas. Beras oplosan biasanya terlihat sebagian putih bersih, tapi sebagian lainnya kekuningan dan cenderung pecah.

“Kalau dicampur antara premium dan medium, akan terlihat jelas beda warnanya. Dan dari segi fisik pun tidak bisa masuk kategori premium maupun medium,” jelasnya.

Ke depan, pihaknya akan memperluas pemantauan ke dua pasar besar lain, yakni Pasar Bandar dan Limpung. Tujuannya jelas, memastikan konsumen tidak tertipu dan pedagang tetap menjaga standar mutu.

Sementara itu, Keri, salah satu pedagang beras di Pasar Batang, mengaku belum pernah menerima atau menjual beras oplosan. Menurutnya, semua beras yang dijual di lapaknya berasal dari penggilingan lokal berkualitas.

“Saya ambil langsung dari Ponowareng, kualitas premium. Harganya Rp340 ribu per 25 kilogram. Kalau yang medium saya tidak jual,” ungkapnya.

Dengan langkah pengawasan yang ketat dari pemerintah, masyarakat diharapkan tetap tenang dan cermat dalam memilih beras, sembari terus mengandalkan pasar tradisional sebagai sumber kebutuhan pokok yang aman dan terpercaya.

0 Komentar