Miris! Kelas 4 SDN 02 Sengare Pekalongan Tanpa Meja Kursi, Siswa Belajar Lesehan, Anggota DPR RI Turun Tangan!

Miris! Kelas 4 SDN 02 Sengare Pekalongan Tanpa Meja Kursi, Siswa Belajar Lesehan, Anggota DPR RI Turun Tangan!
HADI WALUYO FOTO BERSAMA - Anggota DPR RI Ashraff Abu didampingi Kepala Dindikbud Kholid dan Muspika Talun foto bersama dengan pelajar di SDN 02 Sengare. Ashraaf turun langsung ke SD ini lantaran ada keluhan siswanya belajar lesehatan karena tidak memiliki meja kursi
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, TALUN – Sekitar 30 pelajar kelas 4 SDN 02 Sengare di Dukuh Sumilir, Desa Sengare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, terpaksa belajar lesehan di lantai. Kondisi memprihatinkan ini terjadi karena kelas tersebut tidak memiliki meja kursi.

Kepala SDN 02 Sengare, Sutiyono, menjelaskan, dari total enam ruang kelas, dua di antaranya kekurangan mebel. Namun, satu kelas masih bisa diatasi dengan meminjam fasilitas dari SD Negeri 01 Mesoyi dan SD Negeri 01 Sengare. “Untuk idealnya, kita membutuhkan sekitar 40-an set meja dan kursi agar semua siswa bisa belajar dengan nyaman,” ungkap Sutiyono, Senin (21/7/2025).

SDN 02 Sengare memiliki total 138 siswa. Kurangnya mebel membuat proses belajar mengajar menjadi kurang optimal.

Baca Juga:HUT ke-195 Desa Pidodokulon Meriahkan Merti Desa, Ribuan Warga Berebut Gunungan Hasil Bumi!Pasar Banjarsari Pekalongan Kelola Sampah Tanpa Tempat Transit, Andalkan Truk Langsung ke TPS3R!

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Kholid, kemarin, mengatakan bahwa sebenarnya ada rencana pengadaan meja kursi di SDN 02 Sengare dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Tengah tahun 2025. Namun, regulasi baru mengalihkan Banprov untuk pembangunan jalan Wiradesa-Paninggaran, sehingga dibatalkan.

“Untuk kekurangan, untuk sementara ini ada mutasi mebel dari sekolah lain,” kata dia.

Pihaknya akan segera melakukan pengadaan meja kursi di SDN 02 Sengare melalui anggaran perubahan. “Karena ini kondisi khusus, akan masuk di perubahan dan atas izin Bupati pada bulan September nanti selesai,” kata Kholid. Menurutnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan juga akan mendata sarana prasarana sekolah secara rinci untuk program di tahun 2026-2027.

Selain adanya meja kursi yang rusak, kekurangan di SDN 02 Sengare juga lantaran jumlah murid yang cukup banyak, termasuk dari Batang, karena sekolah ini berada di perbatasan. “Sekolah ini di perbatasan, ada pula anak-anak dari Batang yang masuk ke sini karena prestasinya juga bagus,” ujarnya.

Kondisi memprihatinkan di SDN 02 Sengare memantik perhatian Anggota DPR RI, Ashraff Abu. Ia langsung turun tangan meninjau lokasi pada Senin (21/7/2025) siang. Ashraff Abu, yang juga suami Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, mengaku prihatin setelah melihat langsung kondisi ruang belajar yang belum layak.

“Zaman saya kecil saja sudah ada meja dan kursi. Masa di tahun 2025 ini masih ada anak-anak yang duduk di bawah saat belajar? Ini sangat memprihatinkan,” ujarnya.

0 Komentar