PEKALONGAN.ID,KOTAPEKALONGAN – Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrohman Wahid terus memperluas cakupan keilmuannya melalui penguatan kajian lintas disiplin. Dibuktikan dengan penyelenggaran seminar internasional bertajuk “Menelusuri Jejak Rempah di Asia: Warisan Pengobatan dalam Manuskrip dan Sejarah Peradaban” di Hotel Santika Pekalongan, yang harapannya kegiatan ilmiah itu menjadi pijakan awal dalam pembukaan program studi baru di bidang kesehatan masyarakat.
Rektor UIN KH Abdurrohman Wahid, Prof H Zaenal Mustaqim MAg menyampaikan harapannya agar kegiatan ilmiah bukan hanya menjadi ajang akademik semata, tetapi juga membuka ruang strategis untuk pengembangan institusi, khususnya dalam mendukung pendirian Program Studi Kesehatan Masyarakat.
“Terlebih, kami telah memiliki Program Studi Gizi yang menjadi fondasi awal untuk pengembangan keilmuan kesehatan secara lebih luas,” ujar Rektor UIN KH Abdurrohman Wahid dalam wawancaranya kepada awak media.
Baca Juga:Ratusan Pelajar Ikuti Lomba Kreativitas Lingkungan, Wali Kota: Mereka Bisa Jadi Pionir Gerakan HijauPeringati Hari Anak Nasional 2025, Dinas Kesehatan Genjot Pemantauan Kesehatan Anak dan Penanganan Stunting
Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penelitian Mora The AIR Funds, yang bertujuan menciptakan ruang ilmiah bagi akademisi dan peneliti dari berbagai negara dan latar belakang keilmuan. Fokus utama seminar adalah menggali kekayaan rempah sebagai bagian dari warisan pengobatan tradisional Asia, yang selama ini terdokumentasi dalam manuskrip kuno, serta menelusuri perannya dalam pembentukan peradaban.
“Melalui forum ini, kami berharap tercipta jejaring riset internasional yang kuat, khususnya dalam bidang kajian manuskrip dan sejarah pengobatan tradisional. Ini merupakan langkah strategis untuk menempatkan UIN KH Abdurrohman Wahid dalam peta keilmuan global,” imbuhnya.
Sementara itu, Hj. Isriani Hardini, Ph.D, selaku Ketua Periset Mora The AIR Funds menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari agenda strategis jangka panjang Mora The AIR Funds untuk membangun pusat riset kolaboratif lintas negara yang secara khusus fokus pada kajian rempah-rempah dan pengobatan tradisional sebagaimana terdokumentasi dalam manuskrip kuno.
“Ini bukan hanya sekadar forum ilmiah tahunan, tetapi merupakan bagian dari roadmap besar kami dalam menciptakan ekosistem riset kolaboratif antarnegara. Kami ingin membangun pusat riset yang tidak hanya melibatkan akademisi dari berbagai negara Asia, tetapi juga memperkuat keterlibatan komunitas lokal yang memiliki pengetahuan asli tentang pengobatan tradisional,” ujar Hj. Isriani Hardini.