RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Batang, Faelasufa Faiz Kurniawan, siap mendukung program Batang Zero Talasemia. Komitmen ini nantinya akan diwujudkan dengan kolaborasi antara PKK dan Perhimpunan Orang Tua Penyandang Talasemia Indonesia (POPTI) Cabang Batang.
Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan dari POPTI Cabang Batang, Senin (28/7/2025). “Saya yakin belum banyak masyarakat yang paham apa itu Talasemia. Kami harap bisa kolaborasi lebih lanjut dengan POPTI, salah satunya lewat kegiatan Posyandu. Sehingga nantinya masyarakat bisa lebih aware dengan penyakit ini,” jelasnya.
Pihaknya berharap dengan kolaborasi ini, nantinya kader posyandu Batang bisa mendapatkan edukasi terkait penyakit talasemia. Dengan begitu, mereka juga bisa memberikan imbauan dan sosialisasi ke masyarakat setempat. Di kesempatan ini, Faelasufa juga memberikan motivasi dan dukungannya kepada perwakilan orang tua, dan juga kepada perwakilan penyandang talasemia.
Baca Juga:Sidang Paripurna Istimewa HUT Kendal ke-420, Bupati Ajak Rakyat Gotong Royong Bangun Kendal Berdikari!Calon Paskibraka Pekalongan 2025 Mulai Dilatih Intensif, Siap Kibarkan Bendera di HUT ke-80 RI!
“Dari sharing tadi, ada beberapa program kerja sama yang bisa kami terapkan. Kami harap kolaborasi ini bisa berlanjut dan bisa merealisasikan program Batang Zero Talasemia,” harapnya.
Sementara itu, Ketua POPTI Cabang Batang, Nety Widjayanti, mengapresiasi komitmen dan dukungan Faelasufa Faiz untuk mewujudkan Batang Zero Talasemia. Ia berharap, kolaborasi ke depan dapat mengedukasi masyarakat terkait pencegahan penyakit talasemia. Di mana salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran penyakit talasemia adalah dengan skrining darah dan menghindari pernikahan antar pembawa sifat talasemia.
“Semoga kolaborasi ini bisa segera kami tindak lanjuti. Sehingga makin banyak pihak-pihak terkait yang paham terkait penyakit talasemia, dan bersama berkomitmen mencegah talasemia. Karena biaya pengobatan itu sangatlah mahal, sehingga kami upayakan untuk intens melakukan pencegahan,” tukasnya.
Saat ini, POPTI Kabupaten Batang mencatat ada sekitar 41 penyandang talasemia di Batang, dengan 27 di antaranya masih anak-anak. Pasien talasemia sendiri minimal sekali dalam sebulan harus menjalankan transfusi darah. Selain itu, mereka juga harus rajin mengonsumsi obat kelasi besi yang harganya cukup mahal. “Alhamdulillah untuk penyakit talasemia ini sudah dicover BPJS Kesehatan. Baik untuk transfusi dan obat. Dan itu harus dilakukan pasien talasemia seumur hidup,” pungkasnya.