Transformasi Posyandu Batang, Kini Lintas Sektor, Tiga Kecamatan Jadi Percontohan SPM!

Transformasi Posyandu Batang, Kini Lintas Sektor, Tiga Kecamatan Jadi Percontohan SPM!
NOVIA ROCHMAWATI TINJAU - Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah, Nawal Nur Arafah Yasin saat mengunjungi posyandu di Desa Sembung Batuputih
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Posyandu kini tak lagi hanya identik dengan penimbangan balita atau imunisasi. Di Kabupaten Batang, keberadaannya terus ditingkatkan menjadi pusat layanan terpadu yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat. Melalui penerapan Enam Standar Pelayanan Minimal (SPM), Posyandu menjelma sebagai ruang kolaborasi lintas sektor—antara bidang kesehatan, pendidikan, sosial, hingga infrastruktur dasar.

Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Jawa Tengah, Nawal Nur Arafah Yasin, menilai model pengelolaan seperti ini memberi peluang besar bagi pemberdayaan masyarakat. Ia menyebut bahwa kehadiran taman baca, pelatihan keterampilan keluarga (UP2K), hingga sinergi dengan PAUD berbasis komunitas menjadi wujud nyata pelayanan yang lebih menyentuh dan adaptif terhadap kebutuhan lokal.

“Posyandu sekarang bukan lagi hanya urusan Dinas Kesehatan. Dinas Pendidikan, PU, hingga Dinas Sosial juga ikut mendukung agar layanan lebih komprehensif,” jelasnya, saat meninjau langsung pelaksanaan Posyandu di Desa Sembung, Banyuputih, Selasa (29/7/2025).

Baca Juga:Sinergi TMMD Sengkuyung III Pekalongan, Warga & Satgas TNI Kolaborasi Cor Jalan Gang Lumba-lumba!Pajak Kendaraan Bermotor Kendal Baru 48 Persen, Samsat Siapkan Razia Lanjutan Dongkrak PAD!

Ketua Tim Penggerak PKK Batang, Faelasufa Faiz Kurniawan, menambahkan bahwa transformasi ini telah dimulai di tiga kecamatan: Tulis, Banyuputih, dan Subah. Masing-masing menjadi percontohan awal untuk penerapan enam layanan terintegrasi. Meskipun baru berjalan sebulan, ia optimistis Posyandu akan terus berkembang menjadi simpul pelayanan masyarakat yang solid.

“Tidak hanya pelayanan kesehatan, tapi juga menyentuh sektor sosial, pendidikan, hingga pelatihan keterampilan ekonomi. Kami ingin Posyandu hadir sebagai titik penggerak kesejahteraan keluarga,” tegasnya.

Inovasi ini sekaligus menjawab tantangan era pasca-pandemi, di mana masyarakat membutuhkan akses layanan yang lebih dekat, mudah, dan menyeluruh. Dengan dukungan berbagai pihak, Posyandu bukan sekadar tempat timbang badan, tapi harapan baru bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.

0 Komentar