Terobosan Transportasi Batang, PT KAI Beri Diskon Tiket, Tambah Jadwal, hingga Rencanakan Commuter Line!

Terobosan Transportasi Batang, PT KAI Beri Diskon Tiket, Tambah Jadwal, hingga Rencanakan Commuter Line!
DOK. PERTEMUAN - Pertemuan Bupati Batang M Faiz Kurniawan dengan PT KAI Daop 4 Semarang di Stasiun Batang, Senin (28/7/2025) lalu.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang memboyong sejumlah kesepakatan penting dari pertemuan dengan PT KAI Daop 4 Semarang pada Senin (28/7) lalu. Tak tanggung-tanggung, ada empat poin strategis yang disebut Bupati Batang M. Faiz Kurniawan bakal membawa angin segar bagi warga, khususnya dalam hal transportasi.

Yang pertama, tarif Kereta Api Kaligung yang semula Rp95 ribu akan diberi diskon hingga Rp30 ribuan. “Angka pastinya masih kami bahas dan akan segera diumumkan,” ujar Faiz saat ditemui, Kamis (31/7/2025). Selain itu, PT KAI juga berkomitmen menambah jadwal keberangkatan Kereta Api Kaligung menjadi empat kali sehari dari Stasiun Batang, guna meningkatkan aksesibilitas warga.

Tak hanya soal tarif, fasilitas stasiun juga akan ikut naik kelas. Stasiun Batang direncanakan direnovasi mulai 2026, agar penumpang bisa menikmati kenyamanan setara stasiun besar lainnya.

Baca Juga:Pasca Gempa, Warga Warungasem Batang Dilatih Diversifikasi Pangan, Tempe Diolah Jadi Brownies Kekinian!Dukung Waste to Energy, Wawalkot Pekalongan Paparkan Strategi Pengelolaan Sampah Jadi Energi!

Poin ketiga yang tak kalah menarik adalah kabar bahwa Kereta Api Argo Muria—kereta cepat rute Jakarta–Semarang—bakal berhenti di Stasiun Batang. Hal ini akan membuka akses mobilitas yang lebih cepat bagi warga ke dua kota besar tersebut. “Ini akan sangat membantu warga Batang yang membutuhkan akses cepat ke ibu kota maupun ke Semarang,” kata Faiz.

Satu lagi rencana strategis yang disampaikan adalah pengoperasian Kereta Commuter Line yang akan melayani rute Semarang–Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang hingga Stasiun Batang. Jadwal perjalanan direncanakan setiap 30 menit. “Untuk saat ini, masih dalam tahap penyusunan dokumen perencanaan teknis atau DED dan feasibility study. Realisasinya paling cepat di akhir 2026 atau awal 2027,” ujar Faiz.

Relokasi PKL dan Penataan Kota

Selain soal perkeretaapian, pertemuan itu juga membahas penataan kawasan Jalan Patimura, salah satu titik tersibuk di kota Batang yang kerap dikeluhkan karena kemacetan akibat padatnya pedagang kaki lima (PKL).

“Mulai Agustus ini, kami mulai sosialisasi relokasi PKL dari Jalan Patimura ke Pasar Batang. Kontrak PKL dengan PT KAI sebenarnya baru habis 2027, tapi nanti akan dihentikan lebih awal agar bisa langsung ditata,” kata Faiz.

0 Komentar