Ia menyebut PT KAI sangat kooperatif dan mendukung penuh penataan kota Batang, salah satunya dengan bersedia menghentikan kontrak lahan dengan pedagang demi memperlancar relokasi.
Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah. “KAI berkomitmen meningkatkan layanan dan infrastruktur, termasuk di Batang. Kolaborasi ini penting agar layanan kami selaras dengan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Relokasi PKL bukan sekadar penertiban. Pemerintah menyiapkan fasilitas pengganti yang lebih tertata. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kabupaten Batang, Wahyu Budi Santoso, menyebutkan bahwa sebanyak 120 pedagang akan direlokasi ke dalam Pasar Batang.
Baca Juga:Pasca Gempa, Warga Warungasem Batang Dilatih Diversifikasi Pangan, Tempe Diolah Jadi Brownies Kekinian!Dukung Waste to Energy, Wawalkot Pekalongan Paparkan Strategi Pengelolaan Sampah Jadi Energi!
Relokasi ini bertujuan menciptakan kawasan yang lebih tertib tanpa menghapus hak berdagang para pelaku usaha mikro. “Kami telah menyiapkan los dan kios untuk menampung para pedagang yang resmi. Pendataan sedang kami lakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan sasaran,” kata Wahyu.
PT KAI sendiri tercatat memiliki kontrak dengan 76 pedagang di atas lahannya. Koordinasi teknis dan jadwal relokasi sedang difinalisasi bersama Forum Pedagang Jalan Patimura. Jika berjalan sesuai rencana, kawasan ini akan dilengkapi trotoar ramah pejalan kaki dan sistem drainase yang lebih baik. Penataan ini sejalan dengan visi Pemkab Batang untuk menciptakan wajah kota yang lebih manusiawi dan tertib.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Batang, Endro Suryono, menuturkan bahwa perbaikan fisik Jalan Patimura akan mencakup pembangunan saluran drainase sepanjang 700 meter, dari simpang Kali Gendingan hingga Sungai Sambong.
“Penataan ini bukan hanya soal estetika, tapi juga untuk mengurangi potensi banjir yang sering melanda kawasan kota saat musim hujan,” jelas Endro. Pekerjaan infrastruktur itu ditargetkan dimulai pada Desember 2025, setelah proses relokasi pedagang rampung.
Dengan sederet rencana besar ini, Batang bersiap tampil dengan wajah baru: lebih tertib, lebih nyaman, dan makin terhubung dengan kota-kota besar lewat jalur rel.