Ia menyebut, Jawa Tengah saat ini menempati urutan kedua secara nasional dalam jumlah SPPG aktif. Meski demikian, realisasi penerima manfaat MBG di Jateng baru mencapai 9,8 persen atau 953.912 orang dari total potensi penerima yang melebihi 9,6 juta jiwa. Kelompok sasaran mencakup siswa, balita, ibu hamil, dan menyusui.
Sejumlah daerah dengan capaian tertinggi di antaranya Banyumas (32 unit), Blora (21), dan Cilacap (16), sementara beberapa daerah seperti Batang, Pekalongan, Semarang, Rembang, Magelang, dan Banjarnegara masih rendah dan menjadi prioritas intervensi Satgas MBG. Gubernur Luthfi juga menginstruksikan seluruh kepala daerah untuk segera membentuk Satgas MBG melalui SK resmi.
“Kalau semua kabupaten/kota sudah punya Satgas, maka rentang kendali, koordinasi pusat-daerah, serta penyelesaian masalah akan lebih mudah. Provinsi pun bisa segera melakukan intervensi bila dibutuhkan,” ujarnya.
Baca Juga:GRIB Jaya Resmi Hadir di Kendal, Siap Sinergi dengan Pemkab & Aparat Tangani Masalah Sosial!Modus Baru! Transaksi Online Rokok Ilegal Marak, Satpol PP Batang Sita 12.876 Batang di 3 Kecamatan!
Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri oleh Sekda Provinsi Jateng Sumarno, Wakapolda Jateng, Kasdam IV/Diponegoro, Kabinda, serta para kepala/wakil kepala daerah se-Jawa Tengah bersama jajaran TNI, Polri, dan OPD terkait.