Tim Kazakhstan melihat pencak silat sebagai seni yang indah, berakar pada etika dan kebersamaan. “Mereka menyukai sikap hormat antarpesilat, gerak yang estetis, dan filosofi yang dalam. Karena itu mereka ingin belajar langsung dari sumbernya: Indonesia,” tambahnya.
Tim yang terdiri dari empat atlet ini sudah berada di Indonesia selama sepekan, dan dijadwalkan kembali ke Kazakhstan melalui rute Surabaya-Kuala Lumpur-Almaty. Meskipun hanya seminggu, manfaat yang mereka peroleh dirasakan begitu besar.
“Empat atlet ini bukan sembarangan. Mereka adalah atlet top yang telah mengharumkan nama Kazakhstan di Kejuaraan Dunia Abu Dhabi 2024 dengan membawa pulang lima medali, termasuk emas. Bahkan, sejak 2012 mereka sudah beberapa kali berlatih intensif di Indonesia,” ujar Rizky.
Baca Juga:Realisasi PBB-P2 Kendal Baru 21 Persen, Bupati Terjunkan 595 CPNS Jadi Penggerak Pajak!PAUD Pekalongan Timur Komitmen Wujudkan Sekolah Ramah Anak, Deklarasi SRA Tuntas!
Salah satu pesilat wanita Kazakhstan, Aray Amanbay, mengaku jatuh hati pada pencak silat karena dianggap sebagai bela diri khas dunia Muslim. Sebelumnya, ia adalah atlet Taekwondo. “Saya mengenal pencak silat sejak 2019. Sejak itu saya mengikuti pelatihan dan sekolah olahraga di Atyrau,” tuturnya.
Ketua DPRD Kota Pekalongan, Muhammad Azmi Basyir, yang ikut hadir sekaligus menjadi penerjemah bagi Aray, menambahkan bahwa pencak silat telah dikenal luas di Kazakhstan, terutama sebagai bela diri dengan nilai-nilai Islam.
“Di Provinsi Atyrau saja ada lebih dari 200 orang yang berlatih pencak silat. Saya tidak tahu pasti jumlahnya di seluruh Kazakhstan, tapi yang jelas mereka sangat menghormati budaya silat Indonesia,” kata Azmi.
Dari sisi pesilat lokal, pengalaman ini jelas sangat membanggakan. Nur Falam Guslani (22), salah satu atlet muda Kota Pekalongan, merasa antusias bisa berlatih tanding dengan pesilat kelas dunia.
“Mereka kuat, tekniknya tinggi, terutama dalam bantingan. Kuda-kuda mereka juga sangat kokoh, sulit dijatuhkan. Ini pengalaman langka dan jadi bekal penting untuk menghadapi Porprov nanti,” ucapnya penuh semangat.
Kehadiran tim Kazakhstan ini bukan hanya menjadi penguat hubungan antardua negara, tetapi juga membuktikan bahwa dari Pekalongan, semangat silat bisa menjangkau dunia. Seni bela diri warisan leluhur ini kini bukan hanya milik Indonesia, melainkan sudah menjadi bagian dari diplomasi budaya yang mempererat persaudaraan lintas bangsa.