RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pekalongan berpartisipasi aktif dalam kegiatan Penyerahan Kartu Simbolis Peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap 1 Sumber Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2025. Acara ini diselenggarakan di Aula UPTD BLK Kota Pekalongan belum lama ini.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta pelatihan dari berbagai bidang keterampilan. Selain mendapatkan pelatihan, seluruh peserta juga secara otomatis didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui program Bukan Penerima Upah (BPU). Program ini memberikan perlindungan terhadap Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) selama mengikuti pelatihan.
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penyerahan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis kepada perwakilan peserta oleh Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Pekalongan, Dedi Dermawan. Ini merupakan bentuk dukungan terhadap keberlanjutan program pelatihan berbasis kompetensi yang berorientasi pada perlindungan dan kesejahteraan peserta.
Baca Juga:Miris, 508 Buruh PT Panamtex Hidup dari Uang JHT Selama 8 Bulan: Minta DPRD Fasilitasi Solusi! Â Â Capaian PAD TPI Pekalongan Baru 33 Persen, Kepala TPI Optimis Kejar Target Rp4,3 Miliar!
“Pendaftaran peserta pelatihan ke dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah daerah dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam menciptakan ekosistem pelatihan kerja yang tidak hanya meningkatkan skill, tetapi juga memberikan rasa aman selama proses pelatihan berlangsung,” tutur Dedi Dermawan.
Dedi juga menambahkan bahwa peserta pelatihan merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap risiko kerja karena terlibat langsung dalam aktivitas praktik keterampilan. Oleh karena itu, perlindungan jaminan sosial menjadi aspek penting yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan peningkatan kompetensi.
“Kami berharap seluruh peserta pelatihan dapat mengikuti pelatihan dengan maksimal dan tetap merasa aman karena sudah dilindungi BPJS Ketenagakerjaan. Kami juga terbuka untuk terus mendukung program-program pelatihan serupa di masa mendatang,” tambahnya.
Dengan adanya pelatihan berbasis kompetensi dan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang berjalan berdampingan, diharapkan output pelatihan tidak hanya menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, tetapi juga sadar akan pentingnya perlindungan kerja demi keberlangsungan karier dan kesejahteraan jangka panjang.