Mengenal 6 Warisan Budaya Pekalongan, Inilah Beragam Tradisi Budaya yang Ada

warisan budaya pekalongan
ilustrasi terbangan (instagram.com : @majelisazzahir)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Pekalongan tidak hanya memiliki warisan berupa batik saja, namun juga kaya akan warisan budaya berupa serangkaian seni dan tradisi yang menakjubkan.

Di antara gemerlapnya budaya Pekalongan, terdapat beberapa elemen yang secara khas menjadi ciri identitasnya.

Mari kita telusuri lebih jauh mengenai Tari Sintren, Syawalan, hingga tradisi Sedhekah yang menghiasi kehidupan masyarakat Pekalongan.

Baca Juga:Rahasia Kuliner Laut: 3 Cara Persiapan dan Pembuatan Ikan Panggang yang Menggugah SeleraMengungkapkan Teknologi Revolusioner! Bagaimana Inovasi Digital Membawa Revolusi dalam Manajemen Tambak?

1. Tari Sintren

Tari Sintren, sebagai salah satu warisan budaya Pekalongan dengan menghidupkan keindahan gerakan. Tarian ini terkenal dengan unsur mistisnya karena melibatkan ritual khusus memanggil roh dan dewa.

Kisahnya bermula dari kisah cinta antara Raden Thrandno dan Surashi yang tidak mendapat restu dari orang tua Raden Thrandno.

Pertunjukan Tari Sintren melibatkan ritual berdoa bersama sebelum dimulai dan terbagi menjadi beberapa bagian seperti Paripurna, Balangan, dan Temohan.

Tari Sintren juga dikenal sebagai tarian tunggal yang memiliki gerakan unik seperti gerak duduk geleng kepala, gerak tangan ukelan, dan gerak malangkerik.

2. Syawalan

Syawalan, sebuah acara kebudayaan yang meriah, menghiasi kehidupan masyarakat Pekalongan dengan nuansa kebersamaan yang tiada tara. Tidak sekadar sekedar merayakan Hari Raya Idul Fitri, tetapi menjadi simbol silaturrahmi yang diwarnai oleh kebahagiaan yang meluap-luap.

Dengan meluncurkan balon udara dan lopis raksasa ke langit, masyarakat Pekalongan menjelma menjadi satu, saling menyatukan dalam kunjungan ke rumah satu sama lain, membagikan tawa dan cerita, sembari menikmati lezatnya jajanan khas yang tersaji.

Tradisi ini, yang tumbuh dari esensi silaturrahmi dan semangat kemanusiaan, telah menjelma menjadi momen yang sangat dinantikan oleh setiap warga Pekalongan, menjadi tanda kebersamaan yang abadi di kota ini.

Baca Juga:Panduan Lengkap Budidaya Lobster Air Tawar dari Perencanaan Hingga Analisis SWOT8 Strategi Memelihara Ikan Hias Menjadi Bisnis yang Menguntungkan

3. Simtudh-Dhuror/Terbangan

Dalam kegiatan simtudh-dhuror, kita disuguhkan oleh serangkaian kegiatan yang menggugah hati, mulai dari melantunkan sholawatan, memuji kebesaran Sang Pencipta, hingga membaca kitab-kitab suci yang bernafaskan islami.

Semua itu dilakukan sambil diiringi oleh harmoni musik Terbangan atau Rebbana yang membangkitkan kesucian dalam jiwa. Namun, yang membuatnya semakin istimewa adalah keberadaan acara keliling yang dipandu oleh para Ulama’, Kiai, dan Habaib.

0 Komentar