RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kabupaten Kendal secara resmi mulai digulirkan, dari 11 hingga 20 Agustus 2025. Program kerja sama Polres Kendal dengan Perum Bulog ini dihadirkan untuk membantu masyarakat dalam menstabilkan harga komoditas beras di pasaran.
Kapolres Kendal, AKBP Hendry Susanto Sianipar, menyebut program GPM sebagai langkah cepat Polri dalam membantu menekan harga beras di pasaran sekaligus memastikan ketersediaan pangan terjangkau bagi masyarakat.
“Kami tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga berperan aktif membantu pemulihan ekonomi masyarakat. Lewat GPM ini, kami ingin memastikan beras berkualitas bisa dibeli dengan harga terjangkau,” ungkap Kapolres.
Baca Juga:Nilai Pelayanan Publik Kota Pekalongan Tertinggi di Jateng, Tembus Skor 97,76!Polres Pekalongan Kirimkan BKO Amankan Demo di Pati, Personel Diminta Humanis & Jaga SOP!
Adapun yang digelontorkan adalah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Selama 10 hari program GPM, ditargetkan bisa terjual 100 ton. Menurut Kapolres, beras SPHP yang dijual dalam program ini dibanderol Rp57.500 per kantong berisi 5 kilogram.
Pembelian dibatasi maksimal dua kantong (10 kilogram) per KTP, dan penjualan dilakukan di titik-titik strategis yang ditentukan masing-masing Polsek, Satuan, dan Bagian di jajaran Polres Kendal.
Kapolres menjelaskan, distribusi beras dibagi ke dua tahap. Pada minggu pertama, sebanyak 50 ton disalurkan melalui 17 Polsek dan satuan kerja di Polres Kendal, lalu tahap kedua pada 18 Agustus 2025 dengan jumlah yang sama.
“Beras ini tidak boleh ditimbun, diperjualbelikan kembali, atau dikemas ulang. Tujuan kita jelas, membantu warga, bukan mencari keuntungan,” tandasnya.
Program GPM disambut antusias masyarakat. Di lokasi penjualan, warga rela mengantre sejak pagi sambil menunjukkan KTP untuk mendapatkan jatah beras. Petugas kepolisian tidak hanya melayani pembelian, tetapi juga mengawasi agar mekanisme penjualan berjalan tertib dan tepat sasaran.
Untuk mendukung kesuksesan program ini, Kapolres menekankan pentingnya kedisiplinan semua pihak. “Kami ingin masyarakat merasa aman dan terbantu. Ini bentuk nyata bahwa Polri hadir bukan hanya saat ada masalah keamanan, tapi juga ketika rakyat membutuhkan dukungan di sektor ekonomi,” katanya. (zen/sef)