PEKALONGAN.ID,KOTAPEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat lonjakan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2025. Hingga akhir Juni 2025, jumlah kasus mencapai 117, jauh lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2024 yang hanya 75 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, melalui Epidemiolog Dinkes, Opick Taufik, menyebutkan total kasus DBD pada tahun 2024 mencapai 127 kasus dengan satu kematian. Sementara itu, pada 2025 hingga Juli, terdapat tambahan 13 kasus baru, sehingga total menjadi 130 kasus. Selain itu, laporan kasus dengue non-DBD dari rumah sakit dan puskesmas tercatat lebih dari 400 kasus.
Menurut Opick, lonjakan kasus dipicu oleh faktor cuaca yang tidak menentu. Hujan dan panas yang datang silih berganti menimbulkan banyak genangan air, termasuk di lokasi yang sering terabaikan masyarakat.
Baca Juga:Lakukan Berbagai Inovasi, Walkot Pekalongan Mas Aaf Raih Satyalancana Wira Karya dari Presiden RIUnik! Pemkot Pekalongan Gelar Lomba Memancing Antar-OPD Meriahkan HUT ke-80 RI
“Genangan air tidak hanya di kebun atau halaman rumah, tetapi juga di tempat-tempat yang jarang terlihat. Peningkatan kasus ini tidak hanya terjadi di Kota Pekalongan, melainkan juga di berbagai daerah lain,” jelasnya saat kegiatan Speling di Kelurahan Bandengan, Kamis (14/8/2025).
Ia menambahkan, partisipasi masyarakat dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) masih belum optimal. Banyak warga masih lebih mengandalkan fogging, padahal metode ini memiliki aturan ketat dan tidak bisa sembarangan dilakukan.
“Fogging tidak bisa dilakukan sembarangan. Tahun ini, kami sudah melaksanakan fogging sebanyak 95 kali. Untuk wilayah dengan kasus berdekatan, biasanya dilakukan bersamaan, satu kali fogging bisa mencakup 3–4 RT,” terangnya.
Selain upaya pemerintah, masyarakat juga diimbau menjaga daya tahan tubuh, termasuk dengan mengonsumsi vitamin jika diperlukan. Lebih penting lagi, menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk.
“Harapannya masyarakat lebih peduli menjaga kebersihan lingkungan. Yang terpenting kita ikhtiar dulu, semangat, rutin, serempak, serta kerja sama maksimal agar kasus DBD bisa ditekan,” pungkasnya. (dur)