Peringkat 1 Dunia! Kiromal Katibin Kokoh di Puncak Speed Climbing, Tetap Bangga Bela Nama Batang!

Peringkat 1 Dunia! Kiromal Katibin Kokoh di Puncak Speed Climbing, Tetap Bangga Bela Nama Batang!
NOVIA ROCHMAWATI BERPRESTASI - Atlet panjat tebing asal Kabupaten Batang, Kiromal Katibin sukses menduduki Rangking 1 Dunia Speed Climbing IFSC.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Prestasi yang mendunia ternyata tak melunturkan kecintaan Kiromal Katibin pada tanah kelahirannya. Atlet panjat tebing yang sukses mencatatkan namanya di sejumlah event internasional itu nyatanya tetap loyal untuk membawa nama Kabupaten Batang.

Dalam catatan prestasi terbarunya, atlet yang karib disapa Kiki ini sukses nangkring di peringkat 1 dunia kategori speed climbing versi International Federation of Sport Climbing (IFSC). Lelaki kelahiran Kelurahan Kauman, Kecamatan Batang, ini mampu meraih total poin 4.255 per Agustus 2025, unggul jauh dari pesaing terdekat, Samuel Watson asal Amerika Serikat, yang hanya mengantongi 3.684 poin.

Prestasi ini semakin mengukuhkan posisi Kiki sebagai salah satu atlet panjat tebing terbaik dunia. Namun, siapa sangka, kejayaannya di panggung global panjat tebing itu memuat proses perjuangan panjang yang tak selalu mudah.

Baca Juga:Keren! Pekalongan Jadi Percontohan Pemanfaatan Lahan Eks Rob, Mampu Hasilnya Jutaan Rupiah!Warga Bojongminggir Pekalongan Tolak Cafe Remang-remang Perusak Moral, Minta Pemerintah Bertindak!

Diketahui, ia telah akrab dengan panjat tebing sejak belia, tepatnya mulai umur 9 tahun. Saat ikut membantu ibunya berjualan di Alun-alun Batang, ia kerap memperhatikan para atlet berlatih. Dari situlah kecintaannya tumbuh. Takdir mempertemukan Kiki dengan Yusnita, pelatih yang membina dirinya sejak kecil, menjadi titik balik perjalanan karirnya.

“Sejak awal saya bertemu dia sudah terlihat bakatnya. Tekadnya kuat dan gigih dalam berlatih, sehingga mudah diarahkan,” kata Yusnita, Pelatih FPTI Batang, Jumat (22/8/2025).

Berbagai kategori panjat tebing pun Kiki tekuni, dari Lead, Speed, hingga Boulder. Barulah saat gabung ke Pelatnas, ia mulai fokus menentukan minatnya di Speed Climbing dan mulai menorehkan sederet prestasi internasional.

Meski sukses menembus panggung dunia, Kiki tidak pernah melupakan tanah kelahirannya. Baginya, Batang adalah bagian yang tak bisa dipisahkan dari perjuangannya.

“Perhatian dari Pemkab Batang luar biasa. Saya dari kecil belum punya apa-apa, tapi sekarang sudah punya sarana dan bisa berjuang membela negara,” ungkap Kiki.

Ia juga menegaskan tidak tergoda tawaran dari daerah lain. “Dari kecil saya dibantu Mbak Nita dan pengurus lainnya. Kalau saya pindah, rasanya seperti pengecut yang tidak membela tanah lahir sendiri. Saya akan bertahan membawa nama Batang,” tegasnya.

0 Komentar