Jajaki Sister City, Pemkab Batang dan Kota Toyama Jepang Siap Berkolaborasi, Perkuat Ekonomi Hijau!

Jajaki Sister City, Pemkab Batang dan Kota Toyama Jepang Siap Berkolaborasi, Perkuat Ekonomi Hijau!
NOVIA ROCHMAWATI KERJA SAMA - Kabupaten Batang tengah menjajaki peluang kerja sama Sister City dengan Kota Toyama, Jepang.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Tahun 2025 menjadi momentum penting dalam penguatan hubungan diplomatik Indonesia–Jepang, khususnya melalui kerja sama di tingkat daerah. Kabupaten Batang tengah menjajaki peluang kerja sama Sister City dengan Kota Toyama, Jepang, yang dinilai memiliki potensi besar dan saling melengkapi.

“Dalam lingkup nasional, hubungan Indonesia dan Jepang semakin erat melalui pembaruan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia–Jepang (IJEPA) yang memberikan keuntungan berupa peluang ekspor lebih luas, kesempatan tenaga kerja, serta dukungan Jepang di sektor infrastruktur dan energi bersih,” kata Bupati Batang M. Faiz Kurniawan saat ditemui di Kantor Bupati Batang, Sabtu (30/8/2025).

Menurut Faiz, kerja sama ini juga menjadi bagian dari strategi Batang untuk menguatkan posisi sebagai daerah industri dan investasi strategis di Jawa Tengah. “Dengan adanya sister city, kita bukan hanya bicara investasi, tetapi juga transfer teknologi, peningkatan SDM, dan pertukaran budaya yang akan memberikan dampak langsung bagi masyarakat Batang,” jelasnya.

Baca Juga:PCNU Pekalongan Sesalkan Aksi Anarkisme, Minta Warga Tetap Santun Sampaikan AspirasiSiswa SDN 04 Legokgunung Gelar Jalan Sehat & Lomba, Meriahkan HUT ke-80 RI!

Expo Osaka–Kansai 2025 menjadi ajang strategis diplomasi Indonesia untuk memperkuat citra dan kemitraan dengan Jepang. Melalui momen itu, Pemkab Batang juga berencana memperkenalkan produk UMKM, kerajinan batik Rifaiyah, serta potensi wisata bahari yang dimiliki.

Di tingkat lokal, Batang dan Toyama memiliki kesamaan visi pembangunan berkelanjutan. Kabupaten Batang dikenal sebagai pusat industri dan energi melalui Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB)/KEK Industropolis Batang serta keberadaan PLTU Batang, sedangkan Toyama unggul dalam teknologi ramah lingkungan, pengelolaan kota berkelanjutan, serta industri manufaktur berteknologi tinggi.

Kerja sama diarahkan pada pengelolaan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah modern, mulai dari pemilahan, daur ulang, hingga pemanfaatan energi. “Toyama sebagai environmental model city berpengalaman dalam tata kelola kota hijau yang relevan bagi Batang.

Selain itu, kolaborasi dapat diperluas ke bidang irigasi pertanian serta peningkatan kapasitas layanan darurat, seperti penyediaan sarana dan pelatihan operasional mobil pemadam kebakaran, demi memperkuat kesiapsiagaan dan perlindungan masyarakat,” terang Faiz.

Kepala Bappelitbang Batang, Agus Riyanto, menambahkan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat perencanaan pembangunan daerah. “Toyama sudah teruji dalam pengembangan smart city berbasis lingkungan. Kita ingin belajar banyak untuk menyiapkan Batang menuju kota industri yang tetap hijau dan berkelanjutan,” ujarnya.

0 Komentar