KH. Anang Rikza menggarisbawahi bahwa semua elemen harus mampu mengambil hikmah dari situasi bangsa saat ini. Menurutnya, pemerintah, legislatif, aparat, dan masyarakat harus belajar dari kejadian ini.
“Salah satu pelajaran penting yang bisa diambil adalah pentingnya menjaga empati dan lisan. Ketika kita tidak lagi memiliki empati tak mampu menjaga lisan kita, maka kita tidak akan selamat. Karena keselamatan kita terletak pada kemampuan kita menjaga lisan,” tegas Kiai Anang.
Kiai Anang juga mengajak seluruh hadirin untuk bersama-sama menjaga nilai ukhuwwah. Sesama muslim, beliau menyeru untuk menjaga ukhuwwah Islamiyah. Namun, di atas itu ada yang lebih penting untuk dijaga, yaitu ukhuwwah wathoniyah sebagai bangsa Indonesia dan ukhuwwah insaniyah sebagai sesama manusia.(red/sef)