RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid, mengimbau seluruh pedagang Pasar Banjarsari yang selama ini berjualan di Pasar Darurat Sorogenen dan Pasar Darurat Patiunus untuk mulai beraktivitas di Pasar Banjarsari paling lambat 25 September 2025. Setelah tenggat waktu tersebut, kedua pasar darurat akan resmi ditutup.
Wali Kota Aaf menjelaskan, sebenarnya target peresmian Pasar Banjarsari sudah direncanakan sejak Agustus 2025. Namun, sejumlah kendala teknis menyebabkan jadwal harus mundur. Salah satunya adalah pembangunan jembatan penghubung antarblok yang sempat tertunda penyelesaiannya.
“Sebetulnya di minggu pertama September sudah siap, tetapi karena adanya peristiwa anarkis di Kota Pekalongan, jadwal peresmian harus ditunda kembali. Target kami maksimal 25 September 2025, semua pedagang pasar darurat sudah pindah ke Pasar Banjarsari,” tegasnya usai membuka kegiatan pembinaan kepada para pengurus dan pengawas Koperasi Kelurahan Merah Putih se-Kota Pekalongan, Selasa (9/9/2025).
Baca Juga:Lazismu Kendal Gelar Mudhohi Gathering, Maksimalkan Ibadah Kurban, Distribusi ke Pelosok!Wali Kota Aaf Minta Koperasi Merah Putih Jangan Hanya Simpan Pinjam, Fokus Bisnis Lain!
Menurutnya, usai seluruh pedagang menempati lokasi baru, bangunan pasar darurat akan segera dibongkar. Lahan tersebut akan dikembalikan ke fungsi semula sebagai jalan umum.
Hal ini dilakukan untuk mengurai kepadatan lalu lintas sekaligus menjaga ketertiban dan keindahan kota. “Kami harap para pedagang bisa memahami dan segera menempati kios maupun los dan toko yang sudah disediakan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Supriono, menuturkan bahwa Pemkot Pekalongan telah melakukan rapat koordinasi bersama instansi terkait, termasuk Polres Pekalongan Kota dan Kodim 0710/Pekalongan.
Hasil rapat tersebut menegaskan bahwa pada 25 September 2025, seluruh pedagang pasar darurat wajib mengosongkan lapak dagangannya.
“Surat yang ditandatangani Pak Sekda sifatnya pemberitahuan kepada pedagang bahwa Pemkot sudah mempersiapkan tempat di Pasar Banjarsari. Para pedagang diberikan waktu sekitar setengah bulan ini untuk merapikan dan menyiapkan diri agar bisa menempati lapak baru,” terang Supriono.
Supriono menambahkan, pedagang yang menempati Pasar Banjarsari adalah pedagang lama yang sebelumnya sudah memiliki kios, los, atau lapak sebelum kebakaran pada 24 Februari 2018. Ia juga menyadari, selama beroperasi di pasar darurat, muncul pedagang baru yang belum terdata.