Penantian 30 Tahun Berakhir! Jembatan Kranggan-Kebumen Batang Akhirnya Terbangun Berkat Gotong Royong!

Penantian 30 Tahun Berakhir! Jembatan Kranggan-Kebumen Batang Akhirnya Terbangun Berkat Gotong Royong!
M. DHIA THUFAIL SUDAH BERFUNGSI - Lalu lalang kendaraan melewati jembatan penghubung antar desa Kranggan dan Kebumen.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Penantian panjang warga Desa Kranggan, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, akhirnya berbuah manis. Setelah lebih dari tiga dekade menunggu, sebuah jembatan gantung kini menjulang kokoh, menghubungkan Desa Kranggan dengan Desa Kebumen.

Jembatan yang dibangun lewat kerja sama warga dan TNI itu menjadi bukti nyata semangat gotong royong, sekaligus membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat setempat.

Tokoh masyarakat Kranggan, Amin Azis, menyebut kehadiran jembatan ini sebagai anugerah besar. Menurutnya, TNI tak hanya membantu dari proses pembangunan awal, tetapi juga turut menjaga keberlanjutannya.

Baca Juga:Keren! Kontingen LP Ma'arif NU Pekalongan Borong Medali di PORSEMA XIII & Tembus 15 Besar!Kesenjangan di Jateng Stagnan, Abdul Kholik Ajak Alumni Kampus Turun Tangan Atasi Kemiskinan!

“Bapak-bapak TNI ini kerja dari nol sampai selesai. Bahkan saat sempat rusak sedikit karena banjir, langsung diperbaiki. Mereka benar-benar peduli dengan warga,” ujarnya, Sabtu (13/9).

Manfaat jembatan pun langsung terasa. Warga kini lebih mudah mengangkut hasil panen dan dagangan, sementara anak-anak sekolah tak lagi harus menyeberangi sungai. “Dulu anak-anak sampai nyebrang kali, sekarang jauh lebih mudah,” kata Amin.

Azmiya Husna, siswi kelas 9 SMPN 1 Tersono, turut merasakan perubahan besar itu. Ia mengaku waktu tempuh ke sekolah kini jadi lebih singkat. “Sekarang lebih dekat, waktunya lebih cepat. Biasanya saya naik motor sendiri lewat sini,” tuturnya.

Azmiya juga masih ingat proses pembangunan jembatan yang memakan waktu sekitar satu bulan. “Dibangun bareng warga dan bapak-bapak TNI. Setelah jadi, manfaatnya besar sekali, bukan hanya buat siswa tapi semua warga,” imbuhnya.

Kepala Dukuh Kranggan, Yahya, menjelaskan, jembatan ini merupakan jembatan gantung sepanjang sekitar 60 meter dengan lebar 1,6 meter. “Yang membangun warga Kranggan bersama TNI. Saat ini baru ada satu jembatan gantung di desa kami, dan sangat vital karena jadi jalur tembus ke Desa Kebumen,” jelasnya.

Selain mempermudah mobilitas, jembatan ini juga menjadi simbol kebersamaan. Gotong royong antara masyarakat dan TNI membuahkan hasil yang kini dinikmati seluruh lapisan warga—dari petani, pedagang, hingga pelajar.

“Ini impian sejak saya kecil, lebih dari 30 tahun lalu. Sekarang akhirnya terwujud. Bagi kami, jembatan ini bukan sekadar bangunan, tapi harapan yang jadi nyata,” pungkas Amin Azis.(fel)

0 Komentar